Mengungkap Fakta Unik Bunga Teratai

 

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu,

 orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasanya dimakanTeratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.

Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rhizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.

Cara Menanam Bunga Teratai dari Benihbibit bunga teratai 

beginilah langkah-langkahnya:

Baca juga:

1. Beli Benih

Sebelum membeli benih bunga teratai, kamu harus mengetahui bahwa teratai terdiri dari berbagai jenis.Ada jenis teratai yang berwarna putih, ungu, sampai dengan merah muda.Benih ini bisa kamu dapatkan dari petani tanaman hias atau kamu juga bisa mencarinya di marketplace online.Harga benih teratai terbilang cukup murah, biasanya dijual dengan harga di bawah Rp10 ribu per butirnya.

2. Persiapan Bibit

  • Apabila kamu sudah mendapatkan benih teratai yang diinginkan, ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan untuk mempersiapkan benih tersebut.
  • Siapkan kikir logam, gelas atau wadah plastik, dan air dengan suhu 24℃ – 27℃.
  • Setelah itu ikuti langkah-langkah berikut ini:
  • Kikis kulit benih menggunakan kikir logam agar air bisa mencapai inti benih. Saat proses pengikisannya, lakukan secara perlahan dan pastikan inti benih tidak ikut terkikis
  • Siapkan wadah dan isi dengan air bersih
  • Rendam benih yang telah dikikis dalam wadah tersebut
  • Setelah direndam seharian, benih akan mulai tenggelam ke dasar wadah dan ukurannya akan membesar dua kali
  • Keluarkan benih yang mengapung, sebab benih yang mengapung hampir selalu tidak berhasil ditanam
  • Ganti air dalam wadah setiap hari, termasuk ketika benih sudah mulai berkecambah (penggantian air perlu dilakukan dengan hati-hati karena benih yang telah berkecambah sangatlah rapuh)

3. Persiapan Media Tanam

  • Menyiapkan media tanam untuk teratai sangatlah gampang. Hanya perlu wadah berukuran cukup besar dan komposisi tanah yang tepat.
  • Untuk wadahnya, kamu bisa menggunakan ember plastik hitam karena bisa menahan panas dengan cukup baik.
  • Jangan gunakan pot tanaman yang biasanya dijual di pasaran, karena nanti saat dimasukkan ke kolam akan mengapung.
  • Setelah wadah siap, isi dengan tanah sesuai ketentuan berikut ini:
  • Idelanya, komposisi tanah dalam media tanam teratai adalah ⅔ tanah liat dan ¼ pasir sungai
  • Masukkan tanah liat terlebih dahulu, bari pasir sungai
  • Pastikan wadah tidak berlubang atau memiliki drainase, sebab teratai dapat tumbuh melalui lubang tersebut yang menjadikan pertumbuhannya tidak maksimal

4. Pengangkatan Benih

Proses pengangkatan benih yang direndam perlu dilakukan dengan hati-hati dan tepat waktu.Umumnya, benih yang direndam akan mulai berkecambah setelah 4-5 hari perendaman.Perlu kamu ketahui, benih yang dipindahkan terlalu dini tidak akan bertumbuh maksimal dan cenderung akan mati.Sedangkan jika kamu menunggu terlalu lama, benih akan mulai berdaun. Benih yang telah berdaun sebenarnya masih bisa ditanam, namun pastikan daunnya tidak bertanah.Waktu ideal untuk mengangkat benih yang direndam adalah ketika kecambahnya telah bertumbuh sekitar 15 cm.

5. Tanam Benih ke Media Tanam

Setelah benih diangkat dari wadah perendaman, tanam langsung benih tersebut ke dalam media tanam.Berikut langkah-langkahnya:

  • Taruh benih di atas media tanam dengan sedikit diberi tanah liat pada bagian benihnya supaya tidak mengapung
  • Beri jarak sekitar 10 cm antara masing-masing benih
  • Setelah itu tutup benih dengan selapis tanah

6. Turunkan Wadah ke Kolam

Teratai merupakan tanaman akuatik, jadi benihnya harus ada di dalam air dengan kedalaman minimal 5-10 cm.

Daun teratai memiliki kandungan fenolik yang tinggi yang didominasi dengan tanin terhidrolisis, terutama ellagitannin, di samping kandungan flavonoid dari aktivitas antioksidan utama. N. alba juga muncul sebagai sumber asam lemak esensial yang kaya dengan nilai gizi yang tinggi. Daun dan bunga N. alba membantu dalam pemulihan fitur fisiologis dan histologis hati, mengendalikan penyakit hati yang berhubungan dengan inflamasi dan stres oksidatif, dengan aktivitas hepatoprotektif yang kuat dan potensial dan berpotensi dikembangkan sebagai obat untuk pengobatan penyakit terkait hati[2][3].

Tanaman ini telah digunakan selama ratusan tahun dalam pengobatan herbal tradisional. Tanaman ini dicirikan oleh fitokimia yang berbeda, tergantung pada lokasi geografisnya. Metode ultrasonik telah digunakan secara menyeluruh untuk mengekstraksi senyawa antioksidan dari berbagai bagian anatomi N. alba (buah, bunga, daun, batang, dan akar). Ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan iradiasi ultrasonik menunjukkan kandungan polifenol yang besar (19,42 mg EqGA/100 mg ekstrak) dan flavonoid (0,97 mg EqQ/100 mg ekstrak). Ekstrak buah dan bunga menunjukkan indeks aktivitas antioksidan (AAI) tertinggi. Rutin dan asam p-koumarat ditemukan sebagai komponen utama dalam semua ekstrak N.alba. Kandungan unsur makro dan mikro dalam ekstrak N. alba bergantung pada bagian anatomi tanaman yang berbeda
Kalau teratai yang ditanam lumayan tinggi, sebaiknya kedalaman airnya sekitar 45 cm.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama