Bagaimana Sih Cara Menanam Singkong dengan Cara Stek? Bacalah Artikel Ini


Singkong atau ubi kayu atau yang dikenal juga dengan nama ketela pohon merupakan tanaman sejenis umbi. Tanaman singkong memiliki nama ilmiah Manihot utilissima ini dapat tumbuh mencapai tinggi tujuh meter. 

Ukuran umbi yang bisa dihasilkan dapat mencapai panjang 50 sampai 80 cm. Tanaman singkong memiliki bentuk daun yang menjari dan akan berkurang jumlahnya ketika mendekati masa panen. Berikut ini adalah beberapa cara menanam singkong dengan cara stek batang:

1. Persiapan Lahan Tanam

  • Pilihlah lahan di tempat yang terbuka yang terkena paparan matahari sepanjang hari.
  • Bersihkanlah tanah dari gulma atau tanaman liar dan bebatuan yang ada di lahan tanam singkong.
  • Gemburkan tanah dengan mencangkul atau sedikit dibajak.
  • Taburkan kapur dolomit jika pH tanah di bawah 6,5 guna menjaga derajat keasaman tanah.
  • Buatlah bedengan dengan ukuran yang disesuaikan dengan lahan tanam Anda dan dengan jarak 50 – 60 cm antar bedengan.
  • Jika lahan dirasa tidak begitu subur, maka berikanlah pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis yang cukup.
  • Biarkan tanah selama 10 hari.

2. Pemilihan Bibit

Pilih bibit berupa batang tanaman singkong yang subur, berusia sekitar 10 bulan, memiliki ukuran batang yang besar dengan mata tunas yang rapat, lalu potong batang berukuran 20 cm dengan teknik miring.


3. Pemotongan Batang Bibit

Cara pemotongan batang untuk bibit pun harus diperhatikan, sebaiknya jangan menggunakan gergaji, melainkan menggunakan parang atau sejenisnya. Teknik memotongnya yaitu, balik batang pohon singkong dengan bagian pangkal diatas, pegang dengan tangan kiri, potong 3 bagian pada pangkal menggunakan parang.

4. Penanaman 

Penanaman singkong sangat dianjurkan untuk dilakukan saat awal musim hujan, karena sifat bibit yang masih memerlukan air yang cukup banyak untuk pertumbuhan awal.
  • Buatlah lubang tanam dengan mencangkul tanah sedalam 5 sampai 10 cm.
  • Masukkan batang ke dalam lubang tanam sedalam 1/3 dari panjang keseluruhan batang.
  • Perhatikan mata tunas, hindari untuk meletakkan dengan terbalik.
  • Pastikan posisi batang tegak lurus jika batang dipotong secara mendatar, atau posisikan batang sedikit miring jika batang dipotong miring.
  • Timbun lubang dengan tanah.
  • Padatkan tanah dengan perlahan.
  • Siramlah dengan intensitas yang teratur.

5. Perawatan Tanaman Singkong

  • Penyiraman

Lakukanlah penyiraman dengan frekuensi dua kali sehari, yaitu setiap pagi dan sore hari pada masa 0 – 5 bulan sejak bibit singkong ditanam. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah serta pasokan air yang diserap oleh tanaman singkong.

  • Penyulaman

Penyulaman ini dilakukan dengan memeriksa apakah terdapat tanaman singkong yang mati atau gagal tumbuh. Jika terdapat tanaman singkong yang tidak tumbuh atau mati, segeralah bersihkan dari lahan tanam. Hal ini mulai perlu diperhatikan pada usia 7 – 10 hari tanam.

  • Penyiangan

Lakukanlah penyiangan atau pemberantasan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang terdapat di sekitar tanaman singkong. Penyiangan dapat dilakukan dengan manual dalam skala kecil, yaitu dengan mencabut tanaman tersebut. Solusi penyiangan dalam skala besar dapat dilakukan dengan menyemprotkan herbisida di lahan sekitar tanaman singkong. Pastikan bahwa herbisida yang Anda semprotkan tidak mengenai tanaman singkong, baik batang maupun daunnya karena dapat mempengaruhi kulitas dan kuantitas pertumbuhan umbi.

  • Pemupukan

Lakukanlah pemupukan susulan saat usia tanaman singkong sudah mencapai usia  sekitar 2 – 3 bulan. Taburkan pupuk dengan jarak 25 sampai 30 cm dari batang singkong.

6. Pemanenan

Usia panen singkong beragam sesuai dengan varietas singkong yang Anda tanam. Biasanya, perkiraan usia panen singkong berkisar 6 sampai 12 bulan. Beberapa tips proses panen singkong yang baik adalah sebagai berikut:
  • Cabutlah batang tanaman singkong hingga ke umbinya.
  • Jika masih ada umbi yang tertinggal di tanah, ambillah dengan garpu tanah atau cangkul.
  • Kumpulkanlah singkong hasil panen di tempat yang strategis.
  • Lakukanlah penyortiran atau pemilahan terhadap singkong berdasarkan ukuran dan kualitas umbinya.
  • Pisahkan singkong yang cacat atau busuk dengan singkong yang segar.

Selesai sudah artikel untuk hari ini, jangan lupa selalu kunjungi website ini untuk update berita terbaru ya. Sampai jumpa.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama