Mengungkap Seribu Fakta Pohon Waru, Daunnya Bermanfaat!


Waru atau bisa disebut baru (Hibiscus tiliaceus, suku kapas-kapasan atau Malvaceae), juga dikenal sebagai waru laut, dan dadap laut (Pontianak) telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. meskipun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan distek. tapi, aslinya tumbuhan ini diperbanyak dengan biji. Menggunakan stek untuk perkembangbiakan waru agak sulit, karena tunas akan mudah sekali terpotong.

Waru masih semarga dengan kembang sepatu. Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di Pasifik barat tapi sekarang tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik dan dikenal dengan berbagai nama: hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti), beach Hibiscus, Tewalpin, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood dalam bahasa Inggris.

Di Indonesia tumbuhan ini memiliki banyak nama seperti: baru (Gayo, Belitung, Md., Mak., Sumba, Hal.); baru dowongi (Ternate, Tidore); waru (Sd., Jw., Bal., Bug., Flores); haru, halu, faru, fanu (aneka bahasa di Maluku); dan lain-lain

Pohon waru memiliki beragam manfaat masyarakat. salah satunya dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Penasaran dengan pohon waru? Berikut penjelasan mengenai klasifikasi taksonomi.

Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan jenis tumbuhan kapas-kapasan yang bisa tumbuh di berbagai kondisi tanah dan berbagai tempat. Tanaman waru ini juga merupakan salah satu tanaman herbal yang tumbuh subur di Indonesia, yang mana mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Oleh sebab itu, tanaman waru sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. 

Dari zaman dahulu, nenek moyang kita telah menggunakan tanaman waru sebagai obat-obatan tradisional. Adapun beberapa penyakit yang bisa disembuhkan oleh tanaman waru, yaitu akarnya bisa dijadikan pendingin untuk menangani demam, daunnya dijadikan sebagai obat batuk, diare, dan amandel.

Oh iya, bunganya juga bisa digunakan sebagai obat masuk angin dan sudah didukung oleh penemuan beberapa ahli yang menyatakan tanaman waru mempunyai zat emolien, protein, serta zat tanin (Savenny dan Dilliarosta, 2020).

Selain mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, pohon waru juga sering dimanfaatkan sebagai pohon peneduh jalan maupun pantai. Masyarakat lokal sendiri sangat menyukai tanaman ini, karena memiliki pertumbuhan akar yang tidak merusak bangunan dan jalanan di sekitarnya. Serta, manfaatnya yang besar bagi kesehatan masyarakat dan menghasilkan bunga berwarna kuning cerah yang indah.

Pohon waru disarankan untuk ditanam di daerah pantai, di mana pohon ini sering terdapat di daerah tropik dan tumbuh berkelompok di pantai berpasir atau daerah pasang surut. Pohon waru di daerah pantai dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh, dan pagar hidup atau pemecah angin di sepanjang tepian pantai untuk menahan abrasi (Kinho et al., 2011).

Pohon waru termasuk kedalam genus Hibiscus, yang mana memiliki banyak jenisnya. Adapun beberapa jenis pohon waru selain (Hibiscus tiliaceus), yaitu seperti: Waru Gunung (Hibiscus similis), Waru Lanang (Hibiscus macrophyllus), Waru Landak (Hibiscus mutabilis), dan Waru Laut (Thespesia populnea). Perbedaan dari berbagai jenis pohon waru ini terletak pada bentuk pohon dan daunnya. 

Waru gunung memiliki kelenjar tulang daun yang lebih jauh dari pangkal, sedangkan waru landak daunnya berdekatan dengan pangkal dan memiliki ukuran daun yang lebih kecil dari pada jenis daun waru lainnya.

Tanaman waru sendiri berasal dari daerah tropik di Pasifik barat, yang sekarang sudah tersebar luas di seluruh wilayah Pasifik. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama, yaitu seperti hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti), beach Hibiscus, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood (bahasa Inggris). 

Beragam Manfaat Daun Waru untuk Kesehatan

Pohon waru termasuk salah satu tanaman yang terkenal di dunia karena bunganya yang cantik dan berwarna-warni. Umumnya, orang-orang tahu jika hanya bunganya saja yang dimanfaatkan untuk pengobatan, padahal, daunnya juga bisa memberikan efek samping yang menyehatkan.

Berikut beberapa di antaranya:

Baca juga:

1. Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat daun waru yang pertama ialah mampu membantu dalam menurunkan tekanan darah pada tubuh. Pada seseorang yang mengidap hipertensi, hal ini sangat baik untuk menurunkan risiko terkait gangguan pada jantung.

Kandungan antioksidan yang tinggi pada daun tersebut sehingga ampuh untuk menurunkan tekanan darah. Daun ini bisa diolah menjadi teh yang bisa dikonsumsi secara rutin, agar kadar tekanan darah tetap normal.

2. Mengatasi Radikal Bebas

Kandungan antioksidan yang tinggi pada tanaman ini sangat baik dalam melawan radikal bebas, zat yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh. Jika radikal bebas terlalu banyak, risiko untuk menyebabkan penyakit berbahaya cukup rentan, salah satunya kanker.

3. Menurunkan Peradangan pada Tubuh

Mengacu pada jurnal dari Food Chemistry, daun waru mempunyai sifat anti-inflamasi yang sangat baik mengurangi peradangan. Tubuh yang kerap meradang dapat mengembangkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, asma, penyakit alzheimer, hingga rheumatoid arthritis.

4. Membantu Penurunan Berat Badan

Daun waru juga mengandung beberapa nutrisi yang sangat baik dalam membantu menurunkan berat badan, seperti antosianin, senyawa fenolik, serta flavonoid. Maka dari itu, konsumsi daun ini menjadi teh secara rutin sangat baik dalam mendukung kesuksesan diet.

5. Membantu Mencegah Kanker

Manfaat daun waru lainnya adalah mampu membantu dalam pencegahan kanker. Daun waru mempunyai kandungan antioksidan, khususnya polifenol, yang telah terbukti mempunyai sifat anti-kanker. Kandungan ini bisa mencegah pertumbuhan sel tidak terkendali dan mengurangi penyebarannya.

6. Membantu Mengurangi Kadar Kolesterol

Mengutip jurnal Phytomedicine, ekstrak daun waru juga mampu membantu dalam penurunan kadar kolesterol. Terlalu banyak kadar kolesterol dalam tubuh dapat meningkatkan berbagai macam risiko gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung.

Jadi, sekarang kamu tahu berbagai manfaat dari daun waru menjadi teh atau obat-obatan. Jangan ragu untuk mengonsumsi pengobatan tradisional ini secara rutin, termasuk mengonsumsinya dalam bentuk teh untuk menemani saat santai. Selain aromanya yang menenangkan, manfaatnya yang menyehatkan tubuh.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama