Cara menanam cabai dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabai dapat dilakukan di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Secara umum menanam cabai dilakukan pada ketinggian 0-2000 mdpl. Suhu optimal bagi tanaman cabai ada pada kisaran 24-27 Derajat Celcius, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut bergantung pada jenis cabai. Salah satu jenis cabai yang pas jika ditanam di pekarangan rumah ialah cabai keriting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya yang pedas banyak digemari masyarakat. cara menanam cabai keriting dalam polybag sebagai berikut:
Baca Juga :
1. Pemilihan benih.
Di pasaran banyak bermacam-macam varietas cabai keriting, mulai dari varietas hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabai lokal dan hibrida hampir sama. Tetapi beberapa cabai hibrida disarankan untuk menggunakan produk obat-obatan tertentu sebagai perawatan. Varietas hibrida banyak yang didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara. Dari aspek teknis, penanaman cabai keriting lokal lebih mudah dibandingkan dengan penanaman cabai hibrida. cabai lokal lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan dibanding cabai hibrida. Tetapi produktivitasnya masih kalah dari hibrida.
2. Penyemaian benih.
Cara menanam cabai dalam polybag seharusnya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabai harus disemaikan terlebih dulu. Proses penyemaian ini berguna untuk memilah pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu bibit siap sampai bisa bertahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag yang berukuran kecil (8×9 cm), baki persemaian, atau bidang tanah. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan bidang tanah untuk media persemaian. Buat bidang tanah dengan luas secukupnya, campurkan pupuk kompos beserta tanah, lalu aduk hingga rata. tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran dapat menembusnya dengan mudah.
Buatlah ketebalan bidang tersebut 5 sampai 10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm. Masukkan benih cabai kedalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, usahakan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan keluar bibit dari permukaan tanah, selanjutnya bukalah karung goni tersebut. Sebaiknya bidang ditutupi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabai yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabai siap dipindahkan ke polybag besar jika sudah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.
3. Penyiapan media tanam.
Siapkan polybag dengan ukuran lewat dari 30 cm, supaya media tanam cukup kuat menahan pertumbuhan tanaman cabai yang berlebih. Selain polybag, dapat juga menggunakan pot dari plastik, semen, tanah, maupun keramik. Atau juga bisamenggunakan wadah bekas yang tidak terpakai, dan beri lubang pada wadah untuk saluran drainase. Penanaman cabai dalam polybag dapat menggunakan campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dll.
Berikut ini contoh komposisi media tanam diantaranya :
- Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1,
- Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1,
- Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1.
Jika menggunakan pupuk kandang, hendaknya memilih pupuk yang telah matang. Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya supaya air tidak membanjiri daerah perakaran tanaman.
4.Pemindahan bibit.
Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabai dari wadah persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi atau sore hari, disaat matahari tidak terlalu terik untuk menghindari tekanan pada tanaman. Lakukan pemindahan bibit secara hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buatlah lubang tanam pada polybag. Jika persemaian dibuat di atas polybag, masukkan semua tanah dari wadah persemaian kedalam lubang tanam. Apabila dilakukan di atas petak tanah, pindahkan dengan tanah yang masih menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.
5. Pemeliharaan dan perawatan.
Beri tambahan pemupukan dengan dosis satu sendok makan per polybag setiap bulan. Atau apabila ingin menanam cabai secara organik, dengan semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.
6. Penyiraman.
Tanaman cabai sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali.
7. Pengajiran.
Setelah tanaman cabai tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
8. Perompesan.
Tunas-tunas muda yang tumbuh diketiak daun sebaiknya dihilangkan. Perompesan dimulai pada 20 hari setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan 3 kali sampai terbentuk cabang. Fungsinya supaya tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.Hama dan penyakit, Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk penanaman cabai organik gunakan pestisida yang alami.
9. Pemanenan.
Umur cabai dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik ialah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabai masih dapat tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Saat panen hendaknya dilakukan pada pagi hari dan Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.
Posting Komentar