Langkah Mudah dan Tepat Budidaya Tanaman Pala

Tanaman Pala
Buah pala merupakan rempah asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Tanaman pala tak hanya bermanfaat sebagai rempah untuk bumbu masak saja. Namun juga dapat digunakan sebagai bahan minyak astiri yang baik untuk kesehatan. Oleh sebab itu, nilai ekonomis buah pala semakin naik dari waktu ke waktu. Berikut adalah beberapa langkah mudah budidaya tanaman pala, langsung saja simak artikel berikut ini:

Syarat Tumbuh Tanaman Pala

Tanaman pala hanya bisa tumbuh di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Curah hujan per tahunnya adalah sekitar 2.000 hingga 3.000 mm/tahun. Lahan yang baik untuk digunakan adalah:

  • Tanah gembur yang mengandung unsur hara, namun paling optimal di tanah vulkanis
  • Mendapat akses sinar matahari secara langsung minimal 7 jam sehari
  • Berada di ketinggian 200-700 mdpl
  • pH tanah berkisar antara 5,5 hingga 7
  • Memiliki sistem drainase agar air tidak menggenang

Kriteria lahan di ataslah yang menyebabkan buah pala lebih sering ditanam di pegunungan.

Baca Juga:


Persiapan Lahan Tanam

Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan satu bulan sebelum penanaman. Lubang tanam dibuat dengan jarak sekitar 4,5-5 meter dari pinggir lahan tanam. Selanjutnya dibuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 x 60 cm atau 1 x 1 m dengan kedalaman sekitar 60 cm dan jarak antar lubang tanam sekitar 9 x 9 meter. Lubang didiamkan sekitar 15 hari agar gas beracun dalam tanah menguap. Setelah itu, tanah galian bagian bawah dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dan tanah galian atas dicampur dengan pupuk kandang terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam lubang kembali.

Persiapan Bibit Pala

Bibit buah pala yang akan digunakan untuk budi daya sebaiknya yang berumur satu tahun lebih namun tidak lebih dari dua tahun. Untuk satu hektar lahan dengan jarak tanam 9 m x 9 m dibutuhkan sekitar 111 bibit pala. Sebelum bibit ditanam pada lahan, sebaiknya bibit diletakkan pada lahan tanam agar dapat beradaptasi.

Penanaman Pala

Setelah semua siap, segera dilakukan penanaman. Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah dibuat dengan posisi tegak di bagian tengah lubang tanam. Jika sudah ditanam, penyangga dari bambu dipasang pada sisi kanan dan kiri tanaman dan dilakukan pula penyiraman setelah itu.

Pemeliharaan Tanaman Pala

  • Penyulaman: Apabila ada tanaman yang tumbuh tidak normal atau mati maka segera dilakukan penyulaman. Ganti tanaman yang mati atau tidak normal tersebut dengan tanaman yang baru. Penyulaman paling lambat sebelum tanaman berumur 1 bulan.
  • Pengairan: Pengairan dilakukan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak hujan.
  • Penyiangan dan Pengemburan: Penyiangan dilakukan secara rutin setelah tanaman berumur 1 bulan dan selanjutnya dilakukan setiaap 3 bulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pula penggemburan tanam di sekitar tanaman.
  • Pemupukan: Agar tumbuh lebih optimal perlu dilakukan pemupukan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos dabn pupuk anorganik seperti Urea, TSP dan KCl.
  • Dosis pupuk yang diberikan terdiri atas 1 kg Urea, 1,1 kg TSP, 1,2 kg KCl per pohon. Pemupukan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan
  • Hama dan penyakit: Hama tanaman pala sebagian besar ialah dari jenis serangga yaitu pengerek batang, rayap dan kumbang. Sedangkan peyakit pada tanaman pala ialah dari jenis jamur. Serangan paling hebat terjadi di musim hujan di mana saluran drainase kurang bagus menyebabkan air menggenang. Jamur bisa menyerang buah maupun akar.

Pemanenan Tanaman Pala

Umumnya pohon pala mulai berbuah pada umur 7 tahun dan pada umur 10 tahun telah berproduksi secara menguntungkan. Produksi pada akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Pohon pala terus berproduksi sampai umur 60-70 tahun.

Buah pala dapat dipanen setelah cukup masak, yaitu sekitar 6-7 bulan sejak mulai bunga dengan tanda-tanda buah pala yang sudah masak adalah jika sebagian dari buah tersebut tersebut murai merekah (membelah) melalui alur belahnya dan terlihat bijinya yang diselaputi fuli warna merah. Jika buah yang sudah mulai merekah dibiarkan tetap dipohon selama 2-3 hari, maka pembelahan buah menjadi sempurna dan bijinya akan jatuh di tanah.


Berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama