Anda tentu pernah mendengar tentang tanaman murbei. Selain buahnya yang segar untuk dinikmati, daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ulat sutera. Bahkan batangnya kadang digunakan sebagai bahan baku mebel. Tanaman murbei termasuk tanaman semak atau perdu yang dapat tumbuh mencapai 10–15 meter. Tanaman ini mempunyai nama latin Morus, yang berasal dari keluarga Moraceae. Jenis murbei yang paling banyak dikenal di wilayah Asia yakni Morus alba.
Pohon murbei mempunyai lebih dari 35 species dan subspecies. Berdasarkan long style bunga jantan species murbei dikelompokkan dalam Dolychostyle dan Macromorus. Tidak kurang dari 100 species murbei yang sudah dikenal. Tetapi yang banyak dibudidayakan untuk kepentingan budidaya ulat sutera yaitu Morus alba, Morus cathayana, dan Morus multicaulis.
Baca Juga:
Ciri dan Karakteristik
Tanaman murbei mempunyai daun yang istimewa sebab daunnya merupakan satu-satunya daun yang bisa dimakan oleh ulat sutera. Karena itu, peternak ulat sutera pasti mempunyai tanaman murbei di lahan peternakannya. Batang tanaman murbei mempunyai warna yang beragam, tergantung jenisnya. Ada batang murbei berwarna hijau, hijau agak kelabu, atau hijau kecoklatan. Untuk percabangannya, cabang murbei bisa mendatar, menggantung, atau tegak lurus.
Daun murbei memiliki bentuk cuping dengan pinggiran bergerigi. Batang pohonnya mempunyai warna kecoklatan. Adapun buahnya muncul bergerombol dengan ukuran kurang lebih 2–3 sentimeter. Buah murbei sendiri berwarna hijau hingga merah waktu masih muda, tetapi akan berubah ungu hingga kehitaman waktu sudah tua. Rasa buahnya manis, asam, dan menyegarkan.
Pembibitan dan Penanaman
Pembibitan dan penanaman tanaman murbei tidak bisa dipisahkan, karena bibit yang dipotong dari batang tanaman induk lebih baik segera ditancapkan atau ditanam ke dalam lahan tanah atau pot sesudah direndam dalam larutan penumbuh akar. Bibit tanaman murbei sendiri paling baik diperoleh dengan stek batang. Untuk menanam bibit murbei di lahan pekarangan, anda harus menyiapkan media tanamnya terlebih dahulu. Untuk media lahan atau pekarangan, anda bisa menggali tanah dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.
Gemburkan tanah bekas galian dengan cara dicampur dengan pupuk kandang kering dan sekam perbandingan 1:1:1. Bersihkan area sekitar galian dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Lebih baik anda membuat saluran di sekitar area tanam sehingga air hujan atau siraman tidak menggenang. Diamkan lubang galian dan campuran media tersebut selama kurang lebih 3 hari. Pendiaman ini bermanfaat untuk mematikan organisme yang mengganggu tanah galian.
Perawatan dan Pemeliharaan
Untuk mendapatkan daun dan buah murbei yang sehat dan berkualitas, sudah pasti dibutuhkan perawatan dan pemeliharaan tanaman. Perawatan dan pemeliharaan tersebut contohnya pemupukan, penyiangan, pemangkasan, dan penyiraman. Tanaman murbei harus diberi pupuk untuk memberi tambahan nutrisi pada tanaman. Berikan pupuk NPK dan guano sebanyak 2 sendok makan. Pemberian pupuk tersebut bisa dilakukan berdurasi 2 bulan sekali.
Penyiangan harus dilakukan untuk mencegah tanaman gulma mengganggu tanaman murbei. Setelah pemupukan dan penyiangan dilakukan, hal yang sangatlah penting untuk dilakukan ialah pemangkasan. Pemangkasan rutin dilakukan akan berguna untuk menguatan akar, menambah jumlah percabangan, dan memudahkan pengambilan daun. Pemangkasan pertama bisa dilakukan kurang lebih 9–12 bulan setelah bibit ditancapkan.
Setelah itu pemangkasan bisa dilakukan kurang lebih 2–4 bulan setelah pemangkasan pertama. Perawatan dan pemeliharaan tanaman murbei yang sangatlah penting ialah penyiraman. Penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari, saat pagi dan sore hari. Saat musim penghujan, penyiraman bisa dilakukan sekali dalam 1 hari. Pada intinya, intensitas penyiraman bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca dan tanaman.
Hama
Hama yang menyerang tanaman murbei ialah ulat pucuk larva dan belalang. Ulat pucuk larva biasanya menyerang serta memakan daun murbei yang baru tumbuh. Hal ini mengakibatkan daun murbei tidak akan tumbuh secara utuh dan sehat. Hama ini jika dibiarkan akan membuat daun murbei terlapisi oleh jaringan tipis akan berakibat tepi daun saling menyatu dan mengeriput. Hama ulat pucuk larva ini bisa dibasmi dengan menyemprotkan cairan insektisida ke seluruh bagian tanaman.
Penyemprotan insektisida ini bisa membuat ulat pucuk larva mati sampai ke telur-telurnya. Hama lain yang menyerang ialah belalang. Belalang sangat suka hinggap ke tanaman murbei dan menggerogoti daunnya. Hal ini mengakibatkan dau murbei menjadi habis dan tidak bisa digunakan sebagai pakan ulat sutera. Untuk mengatasi hama belalang wajib diperlukan pengawasan khusus berguna untuk mengusir belalang tersebut.
Untuk buah murbei sendiri, hama yang menyerang dapat berupa lalat buah dan burung. Lalat buah bisa dicegah dengan menyemprotkan sejenis cairan insektisida khusus untuk mengusir lalat buah. Sedangkan hama burung pemakan buah bisa dicegah dengan cara konvensional.
Manfaat
Bagian tanaman murbei yang bisa dimanfaatkan oleh manusia yaitu buah, daun, dan batangnya. Batang tanaman murbei bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan mebel maupun kayu bakar. Adapun daun murbei seperti anda ketahui sangat dibutuhkan peternak ulat sutera menjadi bahan pakan ternak. Sedangkan buah murbei yang bergerombol bisa dikonsumsi secara langsung jika telah matang atau diolah terlebih dahulu. Buah murbei yang telah matang berwarna ungu hingga kehitaman dan teksturnya sedikit lembek.
Posting Komentar