Jangan Asal, Begini Cara Budidaya Buah Naga dengan Benar

 

Buah naga merupakan tanaman yang termasuk kedalam keluarga kaktus. Tanaman yang populer di Indonesia pada tahun 2000 an ini bukan asli Indonesia, melainkan berasal dari Meksiko. Sebutan lain buah ini adalah Thang Loy (Vietnam), Keaw Mang Kheon (Thailand), Pitahaya (Meksiko) dan Dragon fruit sebutan umumnya. Ada berbagai jenis dari buah naga di Indonesia, diantaranya : Buah naga daging merah, Buah naga daging putih, Buah naga daging hitam, Buah naga daging super merah, dan Buah naga kulit kuning daging putih.

Baca Juga

Syarat Tumbuh

buah naga dapat tumbuh dengan syarat, sebagai berikut:

1.  Buah naga daging putih, dapat tumbuh baik di ketinggian kurang dari 300 mdpl.

2.  Sedangkan buah naga berdaging merah dapat tumbuh baik di ketinggian 0-100 mdpl.

3.  Kalau buah naga berkulit kuning dan daging putih tanpa sisik  ini dapat tumbuh di daerah dingin dengan ketinggian lebih dari 800 mdpl.

Tanaman buah naga ini menyukai kondisi kering dengan curah hujan rendah yaitu 720 mm per tahunnya.

Pemilihan Bibit

- Pilih bibit dari cabang tanaman yang tua & berwarna hijau tua.

- Diameter cabang minimal 8 cm.

- Dipilih dari cabang yang pernah berbuah.

- Potong cabang tanaman 20 cm – 30 cm.

- Potongan cabang/stek yang telah dipotong, kemudian dapat direndam pangkal bawahnya menggunakan air kelapa untuk pertumbuhan akar.

- Potongan cabang disemai pada bedeng menggunakan polybag.

- Media yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

- Bila perakaran sudah kuat dan tunas telah tumbuh dengan baik, bibit sudah siap ditanam.

- Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan.

Persiapan Lahan

Tanaman buah naga merupakan tanaman yang memerlukan tiang panjatan. Tiang panjatan yang digunakan dapat berupa tanaman hidup, kayu atau tiang beton. Pada prinsipnya tiang panjat yang digunakan harus kuat, kokoh dan tahan lama. Apabila menggunakan tiang beton, dapat menggunakan tiang beton ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 m- 2,5 m dan ditanam ± 50 cm. Setelah tiang beton telah berdiri kokoh, pada bagian atas tiang dipasang lingkaran dengan diameter ± 40 cm – 50 cm, lingkaran dapat berbahan dari apa saja dengan pertimbangan bahan harus kuat dan kokoh untuk menahan cabang tanaman.


Penanaman

Anda dapat menanam 4 bibit tanaman untuk setiap tiang panjat dengan jarak 10 cm dari tiang panjat. Setelah penanaman selesai, ikat batang tanaman hingga seluruh bibit menempal pada tiang panjat.

Perawatan

- Penyerbukan

Penyerbukan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara alami dan cara manual. Jika ingin mempercepat hasil pembuahan, penyerbukan manual dapat anda dilakukan. Tetapi penyeburkan manual tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.

Penyerbukan manual dilakukan ketika mahkota bunga mekar sempurna untuk memperoleh hasil yang sempurna.

- Penyiraman

Proses penyiraman dilakukan dengan rutin 3 hari sekali terutama pada musim kering. Penyiraman dapat dilakukan dengan sistem drainase parit. Untuk memaksimalkan hasil buah, penyiraman dapat dikurangi ketika tanaman berbunga untuk menekan pertumbuhan tunas baru. 

- Pemangkasan

Berguna mengurangi pertumbuhan cabang tanaman. Pemangkasan ini dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya pangkas semua cabang sekunder, dan sisakan batang utama saja untuk memaksimalkan hasil buah.

Panen

Saat tanaman berusia 10-12 bulan masa tanam, maka tanaman itu siap untuk dipanen. Buah mulai dapat dipanen ketika berumur 50 hari sejak masa penyerbukan dengan ciri kulit buah telah berwarna merah mengkilap.

Untuk setiap tiang panjat usia produktif dapat menghasilkan 8-10 buah naga berukuran sekitar 500 gram.

Mengingat usia produktif tanaman buah naga yang mencapai 15-20 tahun, pemanenan selanjutnya dilakukan secara berkala dengan musim panen terbesar antara bulan September hingga Maret.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama