5 Cara Mudah Budidaya Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu kacang kacangan yang sudah dibudidayakan sejak zaman dahulu. Tanaman kacang hijau bisa tumbuh pada jenis tanah alluvial, regosol, grumusol, latasol, dan andosol. Pertumbuhan tanaman kacang hijau kurang baik pada tanah pasir. Drainase dan aerasi tanah harus cukup baik. Curah hujan 100 sampai 400 mm/bulan, suhu udara 23 sampai 30 derajat celcius, kelembaban 60% hingga 70%, pH tanah 5,8 sampai 7 dan ketinggian sekitar 600 mdpl. Berikut ini ada beberapa cara budidaya kacang hijau.

Baca Juga:

1. Pemilihan Benih 

Pemilihan benih kacang hijau berkualitas merupakan kunci utama keberhasilan budidaya kacang hijau. Benih berkualitas tinggi akan menghasilkan tanaman yang optimal. Penggunaan benih berkualitas juga bisa mengurangi resiko serangan hama dan penyakit. Berikut cara memilih benih yang berkualitas:

  • Mempunyai daya kecambah tinggi yaitu 80%
  • Mempunyai vigor yang baik atau benih tumbuh serentak, cepat dan sehat
  • Murni, bersih, sehat, bernas, tidak keriput, atau luka bekas serangga
  • Benih baru


2. Pengolahan Tanah

Kacang hijau sangat peka terhadap kandungan air sehingga harus memperhatikan daerah tanam dan macam lahan yang ditanam. Pengolahan tanah bisa dilakukan sesuai tipe lahan, kandungan air tanah. Lahan tanah bekas padi tidak perlu melakukan pengolahan tanah. Apabila diperlukan pengolahan tanah maka caranya sebagai berikut:  tanah dibajak, digaru dan diratakan kemudian sisa-sisa gulma dibenamkan. Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 meter. Tanah di keringkan selama tiga minggu baru ditanami.

3. Penanaman

Cara penanaman kacang hijau bisa dilakukan dengan  beberapa cara yaitu:  tugal, bajak, tanam sebar dan tanam dengan mesin penanam. Apabila menggunakan tugal maka buatlah lubang tugal sekitar 5 cm dan masukkan 2 sampai 3 benih per lubang. Jarak tanam antar tugalan berukuran  30x20 cm, 25x25 cm atau 20x20 cm. Kedalamannya sekitar 2 sampai 4 cm supaya cepat berkecambah dan tanaman dapat tumbuh kokoh.  Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan. Waktu tanam yang baik adalah akhir musim hujan.

4. Pemeliharaan 

Penyulaman 

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari

Penyiangan

Penyiangan pertama dilakukan pada umur sekitar 2 sampai 3 minggu, penyiangan kedua pada saat tanaman selesai berbunga atau sekitar 6 minggu setelah tanam. Penyiangan kedua ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua.

Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

Pemupukan

Pemupukan  dapat dilakukan 2 minggu setelah tanam. Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik.

Pengairan dan Penyiraman

Kacang hijau menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak basah. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

5. Panen dan Pasca Panen

Panen kacang hijau harus dilakukan pada umur yang tepat agar menghasilkan jumlah dan mutu produksi yang cukup tinggi. Kacang hijau dapat dipanen pada usia 75 sampai 100 hari sedangkan untuk benih umur 100-110 hari agar kemasakan biji benar-benar sempurna. Berikut tanda kacang hijau yang siap untuk dipanen:

  • Daun telah menguning tapi bukan karena serangan hama atau penyakit
  • Polong telah mengering dan berwarna kecoklatan, retak-retak
  • Batang berwarna kuning agak coklat dan gundul
  • Kulit polong mudah dikupas

Pasca panen kacang hijau meliputi : pengumpulan, perontokan biji, pembersihan biji kedelai dari kotoran dan biji yang terserang hama penyakit, pewadahan dan pengangkutan serta penyimpanan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama