Buah nangka merupakan jenis buah yang telah dikenal luas di Indonesia. Buah nangka dengan kulit berduri kecil lunak dan terasa manis dagingnya, buah ini berasal dari India dan melalui jalur perdagangan selama beberapa abad yang disebarluaskan ke berbagai daerah lainnya termasuk Indonesia. Buah nangka sudah menjadi buah yang populer di Indonesia. Selain bisa dikonsumsi langsung dalam keadaan segar, nangka juga bisa diolah menjadi berbagai macam produk kuliner. Bahkan nangka yang masih muda juga bisa diolah menjadi sayuran yang menjadi ciri khas makanan pada daerah tertentu.
Dengan tingkat kebutuhan buah nangka yang tinggi baik untuk konsumsi secara segar maupun untuk diolah, membudidayakan nangka sebagai komoditi ekonomi yang menguntungkan. Banyak orang yang ingin membudidayakan buah nangka tetapi tidak mengetahui tentang tata cara budidayanya, sehingga hasil yang diraih tidak sesuai dengan harapan. Nah, berikut ini ada beberapa cara budidaya nangka.
Syarat Tumbuh:
Buah nangka dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 1300 mdpl, tapi akan tumbuh baik pada ketinggian sekitar 0 sampai 800 mdpl. Daerah untuk budidaya nangka memiliki curah hujan 1500 sampai 2500 mm/tahun dan memiliki suhu udara sekitar 16 sampai35,5°C serta memiliki kelembapan yang tinggi dan mendapatkan sinar matahari secara penuh. pH tanah yang baik untuk budidaya nangka sekitar 6 sampai 7.
Cara Budidaya Nangka:
1. Persiapan bibit dan Penyemaian
Bibit bisa diperoleh dari biji atau teknik okulasi. Jika ingin menanam buah nangka dari biji maka harus memilih biji yang tua dan matang kemudian di bersihkan dengan air lalu dijemur kurang lebih sekitar 2 jam. Setelah di jemur, rendam kembali biji nangka dengan air hangat selama 2 hari, setelah itu lakukan penyemaian. Sebelum penyemaian, siapkan terlebih dahulu tempat persemaian berupa polybag yang di isi dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Tanamkan biji benih nangka 1 biji benih/polybag. Lakukan penyiraman secara rutin sehari sekali yaitu pada sore hari. Jika bibit sudah memiliki tinggi sekitar 60 sampai 70 cm dan memiliki diameter batang sekitar 1,5 cm, bibit nangka sudah bisa di pindahkan pada lahan tanam.
2. Lahan Tanam
Untuk melakukan budidaya nangka, memerlukan lahan tanam yang luas karena pohon nangka memerlukan ruang tumbuh serta bentuk batang yang rindang. Usahakan Lahan tanam untuk menanam nangka jauh dari bangunan karena di takutkan akan merusak bangunan akibat akar nangka. Buatlah lubang tanam pada lahan tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman lubang sekitar 50 hingga 60 cm dan beri jarak antar lubang sekitar 6 m sampai 7 m . Setelah lubang jadi, isi lubang dengan pupuk kandang setengah bagian lubang. Kemudian diamkan selama 3 minggu.
3. Menanam Bibit Nangka
Setelah Bibit dan lubang tanam siap, lakukan penanaman. Sobek dahulu polybag tanam dengan hati-hati supaya media tanamnya tidak rusak, kemudian masukan bibit kedalam lubang tanam, timbun kembali bibit dengan tanah hasil galian lubang. Setelah penanaman selesai maka lakukan penyiraman pada bibit. Penanaman baiknya dilakukan di awal musim hujan.
4. Perawatan Tanaman Nangka
- Penyiangan : Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang ada disekitar tanaman nangka agar nutrisi yang dibutuhkan oleh nangka tidak direbut oleh gulma atau tanaman pengganggu.
- Pemupukan Susulan : Lakukan pemupukan susulan dengan pupuk kandang setelah tanaman berumur 6 bulan.
- Pembasmian hama : Jika tanaman terserang hama, lakukan pembasmian hama dengan insektisida sesuai dosis yang dianjurkan.
5. Panen
Nangka yang ditanam dari biji maka akan berbuah setelah berumur 6 sampai 7 tahun. Jika nangka ditanam dari bibit okulasi maka nangka mulai berbuah setelah berumur 3 sampai 5 tahun setelah tanam. Pemanenan bisa dilakukan saat nangka masih muda atau sudah matang.
Nah, itu tadi beberapa cara budidayanya. Kurang lebihnya mohon maaf, see you next di artikel berikutnya. Terima kasih.
Posting Komentar