Merawat Tanaman di Polybag Saat Musim Hujan!

polybag

Tanaman di polybag membutuhkan perhatian khusus pada musim ini karena media tanam yang terbatas membuatnya lebih rentan terhadap perubahan kelembapan. Dengan perawatan yang tepat, tanaman tetap bisa tumbuh subur meski hujan turun hampir setiap hari.

Baca juga:

Salah satu langkah paling penting adalah memastikan sistem drainase pada polybag berfungsi dengan baik. Air yang menggenang di dalam media tanam dapat menyebabkan akar kekurangan oksigen, yang pada akhirnya memicu pembusukan. Untuk menghindari hal ini, banyak pekebun menambahkan lapisan kerikil atau pecahan bata di bagian bawah polybag sebelum mengisi tanah. Cara ini membantu memperlancar aliran air sekaligus mengurangi risiko media menjadi terlalu padat.

Selain drainase, pemilihan media tanam juga berperan besar dalam menjaga kesehatan tanaman saat musim hujan. Media yang terlalu liat atau padat akan menahan air lebih lama, membuat akar terjebak dalam kondisi lembap berkepanjangan. Penambahan sekam bakar atau cocopeat juga bisa menjadi solusi untuk menjaga sirkulasi udara dalam media.

Musim hujan juga memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang bisa menyerang daun, batang, atau akar tanaman. Daun yang saling menutupi akan menciptakan kelembapan berlebih dan mengurangi sirkulasi udara, sehingga lingkungan menjadi ideal bagi perkembangan penyakit. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu ekstrem, agar luka potongan cepat kering dan tidak menjadi pintu masuk bagi patogen.

Penempatan polybag saat musim hujan juga patut diperhatikan. Jika memungkinkan, letakkan polybag di area yang tidak langsung terkena hujan deras, misalnya di bawah naungan paranet atau teras rumah. Air hujan bisa menjadi bahaya untuk tanaman, apalagi jika hujan terus secara berkala. Naungan membantu mengatur intensitas air yang masuk sekaligus menjaga tanaman tetap terlindungi.

Air hujan bisa melarutkan pupuk yang membuat vitamin belum sepenuhnya diserap tanaman. Untuk mengatasinya, dosis pupuk sebaiknya dibuat lebih sedikit namun diberikan lebih sering. Gunakan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang matang yang memiliki pelepasan nutrisi lebih lambat. Pupuk cair juga dapat digunakan, tetapi sebaiknya diberikan saat hujan reda untuk menghindari pencucian nutrisi yang terlalu cepat.

Pengendalian hama pada musim hujan juga tidak boleh diabaikan. Walaupun sebagian hama berkurang saat hujan, kelembapan tinggi justru menjadi surga bagi siput, belalang, dan beberapa jenis ulat. Memeriksa tanaman secara rutin dapat membantu mendeteksi serangan sejak dini. Jika ditemukan hama, penanganan manual atau penggunaan pestisida nabati seperti larutan bawang putih dan daun mimba bisa menjadi pilihan ramah lingkungan.

Terakhir, meskipun hujan memberi air secara berlimpah, bukan berarti tanaman tidak memerlukan perhatian pada penyiraman. Ada kalanya hujan hanya membasahi permukaan media, sementara bagian dalam tetap kering. Menyentuh media dengan tangan atau menggunakan alat pengukur kelembapan bisa membantu memastikan apakah tanaman masih membutuhkan tambahan air. Prinsipnya, air harus cukup tetapi tidak berlebihan, agar akar tetap sehat dan aktif menyerap nutrisi.

Merawat tanaman di polybag saat musim hujan memang membutuhkan perhatian ekstra. Kunci utamanya terletak pada pengaturan air, menjaga sirkulasi udara, serta memberikan nutrisi dengan tepat. Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, tanaman di polybag tidak hanya mampu bertahan di tengah derasnya hujan, tetapi juga tumbuh subur dan produktif. Musim hujan pun tak lagi menjadi momok, melainkan kesempatan untuk melihat tanaman berkembang dengan pesona yang berbeda.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama