Buah terap (Artocarpus odoratissimus) merupakan salah satu buah tropis eksotis yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, terutama Brunei Darussalam, Sabah, Sarawak, dan sebagian Kalimantan. Buah ini masih satu keluarga dengan nangka dan cempedak, namun memiliki karakteristik unik yang membuatnya berbeda.
Baca juga:
- Manfaat Parsley sebagai Tanaman Herbal Kaya Nutrisi!
- Makan Mi Tanpa Takut Kalori? Inilah Keajaiban Shirataki
- Peluang Usaha Menjual Tanaman Hias dan Sayuran dalam Polybag
Buah terap berbentuk lonjong dengan kulit berwarna hijau hingga cokelat kekuningan saat matang. Permukaan kulitnya ditutupi duri lunak yang lebih pendek dan jarang dibandingkan nangka. Daging buah ini memiliki warna yang bervariasi dari putih krem hingga kuning muda, dengan tekstur halus dan aroma wangi yang cukup intens. Rasanya manis dengan sedikit sensasi creamy, sering disebut lebih halus dibandingkan nangka atau cempedak.
Buah ini padat nutrisi, menyediakan energi dari karbohidrat, diperkaya dengan vitamin C untuk imunitas dan vitamin A untuk mata, serta dilengkapi kalsium, kalium, dan serat yang menyehatkan. Kandungan gizinya memberikan manfaat antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, membantu kesehatan mata, mendukung pencernaan, serta menjadi sumber energi alami. Antioksidan dalam buah ini juga berperan dalam menjaga sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Terap biasanya dikonsumsi langsung dalam keadaan segar, tetapi juga dapat dijadikan campuran dalam berbagai hidangan tradisional. Teksturnya yang lembut membuatnya cocok sebagai bahan olahan seperti jus, es krim, dan kue. Di beberapa daerah, bijinya yang cukup besar juga bisa direbus atau dipanggang sebagai camilan bergizi.
Sebagai buah tropis yang masih jarang dikenal luas, terap memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai komoditas buah eksotis. Dengan rasa manis, aroma khas, dan kandungan gizi yang melimpah, buah terap dapat menjadi salah satu alternatif buah tropis yang memperkaya keanekaragaman pangan Nusantara.
Posting Komentar