Tayangan anak anak yang menampilkan kejar-kejaran kucing dan tikus ini tidak hanya meninggalkan jejak di dunia hiburan, tetapi juga memberi pengaruh besar terhadap cara kita memandang keju. Dalam banyak episode, Jerry sang tikus sering terlihat mencuri atau menikmati sepotong keju berbentuk segitiga dengan lubang-lubang besar. Citra keju dengan bentuk khas itu begitu melekat dalam ingatan penonton hingga dikenal luas sebagai “keju Tom and Jerry.” Nyatanya, keju tersebut bukanlah hasil imajinasi semata, melainkan representasi dari keju Emmental.
Baca juga:
- Siapa yang Pertama Kali Menginovasikan Polybag?
- Manfaat Menanam Pohon di Lingkungan Rumah!
- Mau Sehat dan Kenyang? Ini 5 Jenis Umbi yang Wajib Kamu Tahu!
Keju ini berasal dari suatu daerah di Swiss yang bernama Emmental, keju ini berlubang karena karbon dioksida terperangkap di dalam adonan keju. Teksturnya padat namun lembut, dengan rasa gurih dan sedikit manis yang membuatnya mudah disukai.
Lalu, bagaimana keju ini bisa identik dengan Tom and Jerry? Pada masa awal kartun tersebut diproduksi, sekitar tahun 1940-an, studio animasi di Amerika membutuhkan representasi visual yang mudah dikenali untuk menggambarkan makanan favorit tikus. Keju emmental dipilih karena bentuknya unik dan sangat mudah divisualisasikan.
Menariknya, meskipun tidak semua tikus di dunia nyata menyukai keju, kartun ini sukses membentuk persepsi global bahwa tikus identik dengan makanan tersebut. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya populer dalam membentuk imajinasi kolektif masyarakat. Keju yang tadinya hanya dikenal di Eropa, kini seolah mendunia berkat kartun yang ditonton jutaan orang di berbagai negara.
Permintaan ekspor meningkat, dan kini keju ini tidak hanya diproduksi di Swiss, tetapi juga di banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat. Bahkan, di pasaran sering muncul istilah Swiss cheese yang merujuk pada berbagai jenis keju berlubang, meski aslinya tetap dari emmental. Teksturnya yang meleleh dengan baik membuatnya populer di dapur modern.
Selain hadir di dunia kuliner, keju Tom and Jerry juga sering dijadikan simbol dalam desain grafis, iklan, hingga mainan. Gambarnya yang mudah dikenali membuatnya sering dipakai untuk mewakili konsep “keju” secara universal. Keju ini menjadi icon dunia, bahkan emot dalam handphone kita menunjukan keju berlubang ini.
Menariknya, keju Tom and Jerry juga memberi inspirasi dalam bidang pendidikan dan promosi budaya. Banyak anak yang pertama kali mengenal konsep keju melalui tayangan kartun tersebut, lalu penasaran untuk mencobanya di dunia nyata. Dari sisi pemasaran, ini memberi keuntungan besar bagi industri keju karena citra yang dibangun sejak kecil membuat konsumen lebih akrab dengan produk tersebut.
Fenomena keju Tom and Jerry membuktikan bahwa makanan bisa menjadi ikon budaya global jika didukung oleh media populer. Bayangkan, sebuah kartun yang awalnya hanya bertujuan menghibur, ternyata mampu memperkenalkan keju Swiss ke seluruh dunia. Kini, keju berlubang tidak hanya dinikmati oleh para pecinta kuliner, tetapi juga dianggap sebagai bagian dari warisan pop culture.
Dari dapur kecil di Swiss, keju emmental melangkah jauh hingga dikenal di berbagai negara berkat kehadirannya dalam kartun legendaris. Bentuknya yang khas, citra ikoniknya di layar kaca, dan rasanya yang lezat menjadikannya lebih dari sekadar bahan makanan—ia adalah simbol global. Jadi, setiap kali kita melihat potongan keju segitiga dengan lubang-lubang besar, tidak bisa dipungkiri bayangan Jerry sang tikus kecil pasti ikut terlintas di kepala kita.
Posting Komentar