Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk ke dalam komoditas pangan penghasil karbohidrat utama yang dikonsumsi secara global. Umbi ini digemari karena rasanya yang netral dan teksturnya yang lembut sehingga mudah diolah menjadi berbagai hidangan. Namun, kentang memiliki keterbatasan dalam penyimpanan. Jika disimpan terlalu lama, kentang akan bertunas dan mengalami perubahan kualitas yang membuatnya tidak aman untuk dikonsumsi.
Baca juga:
- Rahasia Otak Tajam dan Tubuh Bertenaga Ternyata Ada di Segelas Air
- Belajar Pertanian Gampang dengan Polybag di Kelas
- Olahan Singkong yang Bikin Ketagihan!
Kentang yang bertunas mengandung senyawa alami bernama solanin. Zat ini bersifat racun dan konsentrasinya akan meningkat jika kentang terkena cahaya atau disimpan dalam waktu yang terlalu lama. Mengonsumsi solanin dalam dosis tinggi dapat memicu keracunan dengan gejala-gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, sakit kepala, hingga gangguan neurologis. Oleh karena itu, bagian kentang yang telah menghijau dan mulai bertunas sebaiknya tidak dikonsumsi.
Proses pertunasan kentang terjadi secara alami karena kentang merupakan umbi yang masih hidup setelah dipanen. Tunas akan tumbuh ketika kentang disimpan pada suhu hangat dan lembap, sementara pati dalam umbi mulai terurai untuk memberi energi pada pertumbuhan tunas baru. Akibatnya, kualitas kentang menurun dan kandungan gizinya berkurang.
Selain mudah bertunas, kentang juga tidak dapat disimpan dalam waktu lama karena sifatnya yang sensitif. Paparan cahaya memicu perubahan warna pada kulit kentang menjadi kehijauan serta peningkatan konsentrasi solanin di dalamnya. Kandungan air yang tinggi membuat kentang cepat layu atau membusuk, sementara proses respirasi alami umbi menyebabkan kesegarannya terus berkurang dari waktu ke waktu.
Untuk menjaga kualitas kentang, penyimpanan yang tepat sangat diperlukan. Untuk menjaga kualitasnya, kentang seharusnya disimpan pada lokasi yang bersuhu dingin, tidak terpapar cahaya, serta memiliki ventilasi udara yang memadai. Hindari menyimpannya di dalam lemari es karena suhu yang terlalu rendah akan mengubah pati menjadi gula sehingga rasa kentang menjadi manis. Di samping itu, kentang sebaiknya tidak disimpan bersama bawang sebab gas etilen yang dikeluarkan oleh bawang dapat memicu percepatan proses pertunasan pada kentang. Dengan penyimpanan yang benar, kesegaran kentang bisa bertahan lebih lama dan tetap aman dikonsumsi.


Posting Komentar