Jengkol (Archidendron pauciflorum) selama ini dikenal luas sebagai bahan makanan yang kontroversial. Meski memiliki cita rasa unik yang digemari banyak orang, bahan makanan ini juga kerap dihindari sebagian orang akibat aromanya yang cukup kuat dan menusuk. Namun di balik reputasinya yang kerap dipandang sebelah mata, jengkol menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang cukup mengejutkan, salah satunya adalah kemampuannya dalam membantu mencegah anemia.
Baca juga:
- Tempe, Sumber Protein Nabati yang Murah dan Padat Gizi!
- Manis Tapi Menyehatkan? Ini Fakta Unik Permen Alami!
- 3 Buah yang Ampuh Melawan Dehidrasi Saat Cuaca Panas
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Salah satu penyebab umum anemia adalah kekurangan zat besi, yaitu mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hemoglobin. Dalam hal ini, jengkol memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi dibandingkan banyak bahan pangan lokal lainnya. Zat besi dalam jengkol berperan dalam mendukung pembentukan sel darah merah dan meningkatkan distribusi oksigen ke seluruh tubuh, sehingga konsumsi jengkol secara teratur dalam jumlah wajar dapat membantu menurunkan risiko anemia defisiensi besi.
Selain zat besi, jengkol juga mengandung protein nabati, vitamin A, vitamin C, fosfor, dan kalsium. Kandungan vitamin C pada jengkol berperan penting dalam meningkatkan absorpsi zat besi, sehingga efektif membantu pencegahan anemia. Kombinasi nutrisi unik ini menjadikan jengkol sebagai alternatif bernutrisi tinggi, khususnya bagi kelompok masyarakat dengan keterbatasan akses terhadap sumber zat besi dari produk hewani.
Meskipun bermanfaat, konsumsi jengkol tetap perlu dilakukan secara bijak. Beberapa orang mungkin mengalami jengkolisme, yaitu gangguan saluran kemih akibat kristalisasi asam jengkolat. Sebagai pencegahan, penting untuk membatasi konsumsi jengkol dan menjaga hidrasi tubuh yang memadai.
Secara keseluruhan, jengkol bukan sekadar makanan tradisional dengan cita rasa khas, tetapi juga memiliki potensi sebagai sumber zat besi alami yang mampu mendukung kesehatan darah. Edukasi mengenai manfaat jengkol yang benar, disertai cara pengolahan yang tepat, sangat penting untuk mengubah stigma negatif terhadap buah lokal ini. Dengan pendekatan yang seimbang, jengkol dapat menjadi bagian dari pola makan sehat masyarakat Indonesia.


Posting Komentar