Rambutan (Nephelium lappaceum) adalah buah tropis yang banyak digemari karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Jika Anda ingin menanam rambutan dari bijinya sendiri, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar tanaman tumbuh dengan baik dan berbuah lebat.
Baca Juga:
1. Memilih Biji yang Berkualitas
Gunakan biji dari buah rambutan yang matang sempurna dan berasal dari pohon dengan kualitas unggul. Pilih biji yang besar, segar, dan tidak cacat untuk memastikan daya tumbuhnya tinggi.
2. Membersihkan dan Mengeringkan Biji
Cuci biji rambutan untuk menghilangkan sisa daging buah yang menempel. Setelah itu, keringkan di tempat teduh selama 1–2 hari agar biji tidak terlalu basah saat ditanam.
3. Menyemai Biji
Siapkan media tanam berupa campuran tanah subur, pupuk kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Tanam biji sedalam 2–3 cm dengan posisi horizontal. Siram secukupnya agar tanah tetap lembap.
4. Perawatan Bibit
Simpan di tempat yang teduh hingga tunas mulai tumbuh dalam 10–14 hari. Pastikan bibit mendapat sinar matahari pagi secara bertahap agar tumbuh kuat. Siram secara rutin, tetapi hindari genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.
5. Pemindahan ke Lahan Terbuka
Setelah bibit mencapai 30–40 cm, pindahkan ke lahan yang lebih luas dengan jarak tanam sekitar 10 meter antar pohon. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari penuh dan memiliki drainase yang baik.
6. Pemupukan dan Perawatan Lanjutan
Berikan pupuk organik atau NPK setiap 2–3 bulan untuk mempercepat pertumbuhan. Pemangkasan tunas liar juga diperlukan agar pohon tumbuh optimal.
Menanam rambutan dari biji memang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan metode vegetatif, tetapi dengan perawatan yang tepat, pohon dapat mulai berbuah dalam 5–7 tahun.
.jpg)
Posting Komentar