Tanaman buah alpukat adalah tanaman dengan jenis pohon buah dengan nama alpukat di Jawa Barat, sedangkan untuk di Jawa Timur, di batak disebut boah pokat atau jambo opokat, di Lampung disebutnya sebagai advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat dan berbagai macam sebutan lainnya.
Buah Alpukat |
Tanaman alpukat ini berasal dari daerah dataran rendah atau tinggi di Amerika Tengah dan diprediksi masuk kenegara Indonesia pada abad 18 Secara resmi sekitar tahun 1920 sampai 1930, Indonesia telah mengintroduksi 20 jenis varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk mendapatkan varietas-varietas yang unggul untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama di daerah yang merupakan dataran tinggi.
Tanaman alpukat ini dapat mati atau rusak yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit. Untuk mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman alpukat tersebut sekaligus cara mengendalikannya ? kami memiliki beberapa catatan dibawah ini.
1. Ulat Kipat (CriculatrisfenestrataHelf).
Ulat ini mempunyai bentuk tubuh dengan warna hitam dan bercak-bercak putih, kepala dan ekor berwarna merah dan keseluruhan tubuh ditumbuhi rambut berwarna putih. Akibat serangan ulat ini yang tampak adalah berupa daun-daun alpukat menjadi tidak utuh dan dapat bekas gigitan disekitar daun tersebut. Pada serangan yang sudah parah, hama ini dapat memakan seluruh dari bagian daun tanaman namun tanaman tidak akan mati. Adanya kepompong yang mulai bergelantungan. Biasanya masyarakat tidak memberantas hama ulat kipat ini karena setelah terjadi serangan, tanaman akan berbunga dan berbuah dengan lebat.
2. Kutu Dompolan Putih
Hama ini berbentuk tubu helips, dengan warna coklat kekuningan dan merah oranye, seluruh tubuhnya tertutup serbuk berwarna putih mirip dengan tepung, ukuran tubuhnya sekitar 3 mm. Dampak yang terlihat dari serangan hama ini adalah pertumbuhan tanaman alpukat tidak sempurna dan kurus. Batang, tangkai bunga, tangkai buah, dan buah serta tunas muda yang terserang akan terlihat pucat dan kelamaan menjadi kering.
Untuk mengendalikannya petani dapat menyemprotkan dengan cairan insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos,formotion, dimetoat atau karbaril.
Tubuh hama ini berwarna coklat tua dengan ukuran 1,5mm. Gejala yang tampak pada tanaman alpukat adalah adanya lubang yang mirip terowongan pada cabang dan ranting. Pada dinding yang berlubang tadi biasanya ditumbuhi cendawan Ambrosia terowongan atau lubang tadi sehingga semakin besar akibatnya makanan tidak tersalurkan kedaun dengan baik. Sehingga daun menjadi layu yang pada akhirnya cabang atau ranting yang terserang akan mati.
Cara mengendalikannya cabang tanaman yang terserang dipangkas yang kemudian dibakar atau dengan menyemprotkan insektisida dengan bahan aktif asetat atau diazinon yang terkandung dalam ortheme 75 SP dengan dosis pemberian 0,5 sampai 0,8 gram atau literl dan Diazinon 60 Ec dengan dosis 1 sampai 2 cc atau literl. Selain disemprotkan cairan ini juga bias diberikan dengan cara disuntikkan kelubang yang terdapat dibatang tadi.
4. Tungau Bercak Dua.
Hama tungau ini dikenal dengan nama bercak dua karena dipunggungnya terdapat dua bercak hitam yang melebar keperut bila sudah tua. Tungau betina dan tungau jantan memiliki warna dasar tubuh hijau kekuningan.
Gejala nya daun tanaman alpukat menjadi berbintik-bintik dengan warna kuning yang selanjutnya akan berubah menjadi warna merah tua seperti karatan. Di permukaan daun bagian bawah tampak anyaman benang yang halus. Serangan yang sudah parah bias menyebabkan daun menjadi layu dan rontok. Cara mengendalikannya bias dengan cara meyemprotkan dengan akarsida yang memiliki bahan aktif diantaranya bina pakril, dikofol, dan tetradifon.
Demikian pembahasan artikel untuk hari ini yang berjudul "Ketahui!! Inilah Jenis Hama Yang Bisa Membuat Gagal Panen Alpukat" Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini. Terimakasih!
Posting Komentar