Anggrek bulan diberi sebutan puspa pesona yang menjadi salah satu dari 3 bunga nasional Indonesia sesuai Keputusan Presiden Nomor 4/1993.
Kelopak bunga dari anggrek tersebut biasanya berwarna putih, namun juga ada beberapa warna lainnya yang juga tidak kalah menarik.
Pada dasarnya, merawat anggrek dapat dibilang susah-susah gampang, sebab tanaman tersebut memerlukan kondisi tumbuh yang tepat supaya rajin berbunga.
Harus anda ketahui jika terdapat 2 jenis anggrek, yakni anggrek epiphyt yang hidup menempel pada tanaman lain dan anggrek terrestris yang hidup pada tanah.
Untuk menanam anggrek bulan, anda dapat menggunakan pot biasa sebab anggrek tersebut termasuk jenis anggrek terrestris.
Baca Juga:
- Tips Menanam Kunyit Dengan Mudah Di Rumah Dengan Media Polybag
- Cara Mudah Budidaya Bawang Merah Menggunakan Polybag
- Panduan Lengkap Budidaya Tanaman Porang Yang Sedang Populer
Cara Menanam Anggrek Bulan
1. Pemilihan Bibit
Cara tersebut berlaku untuk setiap penanaman jenis tumbuhan, sebab bibit yang baik akan menentukan kualitas tumbuhan tersebut untuk selanjutnya.
Sama seperti dengan anggrek, anda perlu tahu seperti apa kriteria bibit anggrek yang baik.
Berikut kriteria bibit anggrek yang baik:
- Berusia 1 tahun
- Mempunyai daun dan akar yang baik
Bibit tersebut selanjutnya ditanam ke dalam wadah plastik selama 3 bulan, setelah itu dipindahkan ke dalam pot kecil dengan diameter 6-12 cm
Selama proses pembibitan, anda perlu memberikan pupuk organik dengan rutin dan benar supaya bibit tumbuh maksimal.
2. Tanam di Tempat yang Benar
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, menanam anggrek bulan dapat dibilang susah-susah gampang.
Gampangnya, anggrek bulan tidak membutuhkan sinar matahari yang banyak hanya sekitar 20% per hari.
Anda dapat meletakkan anggrek tersebut di tempat yang teduh seperti di bawah pohon rindang, digantung di atap teras, atau di teras rumah.
3. Atur Ketinggian Pot Anggrek
Ketinggian lokasi penanaman menjadi hal yang harus anda pertimbangkan, karena hal tersebut akan mempengaruhi proses tumbuh anggrek.
Secara umum, anggrek jenis ini dapat tumbuh pada ketinggian 600 mdpl.
4. Perhatikan Daun Anggrek
Ketika merawat anggrek, anda dapat melihat hasilnya melalui tampilan daunnya.
Jika daun anggrek tersebut berwarna hijau cerah, artinya anggrek memperoleh intensitas matahari yang cukup.
Jika daunnya berwarna hijau tua, artinya intensitas matahari yang diperoleh kurang memadai atau kurang terkena sinar matahari.
Sedangkan apabila daunnya berwarna kecoklatan, artinya cahaya matahari yang diperoleh terlalu berlebihan.
5. Menjaga Kelembapan Anggrek
Biasanya, anggrek lebih suka hidup pada tempat yang kering, namun tetap perlu memperoleh penyiraman yang cukup.
Anggrek bulan sendiri dapat menerima tingkat kelembapan sampai batas maksimal 70%, sebab media tanam yang terlalu basah bisa membuat anggrek tersebut membusuk.
6. Perhatikan Durasi Penyiraman
Dalam proses penyiramannya, anggrek lebih baik disiram 2-3 kali sehari saat cuaca sedang panas.
Teknik penyiraman yang baik bagi anggrek bulan yaitu langsung menyiramnya pada bagian akar.
7. Menjaga Sirkulasi Udara
Ketika menanam anggrek, harus selalu ingat untuk memperhatikan sirkulasi udara.
Dengan kondisi angin yang tepat, anggrek bulan bisa tumbuh dan mekar dengan baik.
8. Jauhkan dari Hama
Tidak bisa dipungkiri, setiap tumbuhan selalu rentan terhadap hama yang jelas dapat merusak kualitasnya.
Untuk mencegah hal tersebut, lebih baik anda melakukan penyemprotan insektisida dan fungisida 1 minggu sekali.
9. Jaga Asupan Nutrisi
Asupan nutrisi anggrek dapat dijaga dengan melakukan pemupukan rutin dengan ketentuan pupuk tersebut mengandung kalsium, fosfor, serta kalium.
Pemupukan tersebut dilakukan dengan rutin setiap 2 minggu sekali.
Posting Komentar