Langkah Mudah Budidaya Tanaman Lamtoro atau Petai Cina

Lamtoro atau Petai Cina
Tanaman lamtoro atau Leucaena leucocephala lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama petai cina. Tanaman ini memiliki banyak manfaat, mulai dari pakan ternak, bahan bangunan, obat herbal, kayu tanaman dijadikan mebel, kayu bakar, hingga bahan baku pembuatan arang. Sistem perakaran tanaman lamtoro cukup dalam dan mampu beradaptasi di lahan kering. Tanaman ini dapat dijadikan sebagai tanaman penahan erosi. Pertumbuhan tanaman relatif cepat. Tanaman sudah bisa tumbuh setinggi 10—18 m dalam jangka waktu 3—5 tahun. Lamtoro tahan terhadap pemangkasan berat. Banyaknya fungsi tanaman ini membuat sebagian petani tertarik membudidayakannya. Proses budidaya diawali dengan menyemai benih lamtoro yang bagus.

Penyemaian benih

Benih tersebut merupakan biji tanaman yang sudah tua, berwarna kecokelatan gelap, dan berukuran sedang hingga besar. Biji yang akan disemai dilukai (diskarifikasi) dengan cara digosokkan dengan kertas pasir atau dicuil dengan gunting kuku. Selanjutnya, benih ditanam pada media semai yang terdiri atas campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:3. Media tanam tersebut dimasukkan ke gelas plastik bekas yang sudah diberi lubang pada bagian bawahnya. Media semai harus disimpan di tempat yang teduh. Anda juga dapat menyemai benih secara langsung di bedengan atau disemai langsung dalam lubang tanam pada lahan. Penyemaian yang dilakukan di bedengan dapat menghasilkan bibit tanaman yang seragam dan perawatannya mudah.

Baca Juga:

Perawatan selama masa penyemaian

Benih yang sedang disemai harus disiram sebanyak dua kali sehari pada musim kemarau. Berikan pemupukan setelah tanaman berumur 20 hari dengan pupuk NPK sebanyak 100 gram yang dilarutkan dengan 10 liter air. Frekuensi pemupukan menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman atau ketika daun tanaman terlihat memudar.

Lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh di sekitar tanaman karena anakan lamtoro yang sudah berumur 50—60 hari tidak tahan terhadap persaingan. Penyiangan harus dilakukan secara hati-hati dengan alat sederhana agar tidak melukai sistem perakaran tanaman.

Pengendalian hama

Tanaman lamtoro sangat rawan diserang hama kutu loncat. Hama tersebut biasanya menyerang pada pertengahan dan akhir musim hujan. Hama kutu loncat dapat diatasi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Domethoate dan sudah bisa diberikan saat tanaman berumur 3 minggu dan saat tanaman berumur 3—4 bulan.

Pemindahan tanaman

Tanaman lamtoro sudah bisa dipindahkan setelah akar tanaman keluar dari lubang kokeran atau setelah tanaman tumbuh setinggi 26 cm. Biasanya, tanaman tersebut sudah berumur lebih dari 35 hari. Lakukan penyiraman untuk mengurangi tanaman lamtoro stres.


Berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama