Kundur (Benincasa hispida) atau sering disebut sebagai bligo merupakan tanaman merambat dengan batang tanaman panjang dan lebih besar dari oyong. Sepintas, daun tanaman mirip dengan daun waluh. Buah kundur berbentuk lonjong, berbulu halus dan tajam, berdaging lunak, serta mengandung banyak air. Budidaya kundur bisa dilakukan di dataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl. Hingga saat ini tanaman kundur masih jarang ditanam secara komersil. Tanaman ini hanya ditanam di pekarangan dan dibiarkan merambat di atap rumah, padahal kondisi ini bisa membuat atap rusak dan menyulitkan pemanenan buah.
Buah kundur membutuhkan lahan subur, mengandung banyak air tetapi airnya tidak menggenang, dan pH 5—6,5. Waktu penanaman yang baik adalah awal musim hujan atau awal musim kemarau. Namun, sebetulnya tanaman juga bisa ditanam pada musim kemarau, asalkan tanaman diberi penyiraman yang cukup. Berikut ini langkah menanam buah kundur yang bisa Anda ikuti.
Baca Juga :
- Jarang Diketahui, Inilah 5 Manfaat Tanaman Nilam
- Udah Tau Belum? Deretan Buah di Indonesia yang Punya Harga Mahal di Luar Negeri!
- Langkah Mudah dan Tepat Budidaya Tanaman Pala
Penanaman
Biji kundur dapat langsung ditanam ke dalam lubang tanam yang sudah dipersiapkan. Lubang tersebut berukuran lebar 40 cm dan dalam 30 cm. Lahan yang ditanami tidak perlu dicangkul terlebih dahulu, kecuali jika lahan tersebut banyak ditumbuhi gulma atau alang-alang. Satu lubang tanam diisi kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2—3 kg. Selanjutnya, masukkan 2—3 biji bligo, kemudian tutup dengan tanah setebal 5 cm. Biji akan tumbuh setelah lima hari ditanam. Nantinya, hanya 1—2 tanaman yang dibiarkan hidup, bibit yang memiliki pertumbuhan kurang baik akan dibuang.
Buatkan para-para
Setelah tinggi tanaman mencapai 50 cm, buatkan para-para dari bambu yang tingginya 2 m. Sebetulnya, tanaman kundur dapat dibiarkan merambat di atas tanah, kecuali pada musim hujan.
Pemberian pupuk
Sebetulnya, tanaman jarang diberikan pupuk buatan. Namun, agar hasilnya bagus Anda bisa memberikan pupuk buatan berupa urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 1:2:2. Pupuk tersebut diberikan saat tanaman berumur 1,5 bulan dengan dosis 40 gram tiap tanaman.
Pemeliharaan
Anda tidak perlu melakukan pemeliharaan khusus. Hama yang sering menyerang tanaman ini hanya oteng-oteng. Hama tersebut bisa diatasi dengan insektisida seperti Bayrusil 250 EC 0,2 persen.
Panen
Proses panen sudah bisa dilakukan setelah tanaman berumur 3,5 bulan. Tanaman yang dirawat dengan baik dapat menghasilkan 10 buah.
Posting Komentar