Inilah Beberapa Tips Mudah Budidaya Labu Kuning

Labu Kuning
Labu kuning atau biasa disebut waluh merupakan buah tanaman menjalar dari family labu-labuan atau Curcurbitaceae. Panganan yang identik dengan simbol halloween ini banyak terdapat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini dikerenakan labu kuning memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi dan tidak memerlukan perawatan khusus. Cara membudidayakan tanaman ini pun tak beda jauh dari tanaman rambat lainnya, seperti semangka. Berikut adalah beberapa cara menanam labu kuning.

Syarat Tumbuh

Labu Kuning atau Waluh dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800-1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm/tahun, dan memiliki kelembaban udara sekitar 75%. Jenis tanah yang baik untuk menanam budidaya waluh atau labu kuning ini adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5. Dan hal penting lainnya adalah lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.

Pemilihan dan Persiapan Bibit

Perbanyakan bibit tanaman waluh paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit waluh yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil. Buah yang telah dipilih untuk bibit, biarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama 7 hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.
Biji yang telah didiamkan selama semalaman, selanjutnya rendam biji benih dengan air dan bersihkan selaput lendir pada biji atau untuk mempermudah penghilangan selaput lendir biji, biji bisa dicampur dengan arang sekam halus saat perendaman. Bersamaan dengan perendaman lakukan pula sortasi atau pemilihan biji benih, biji yang tenggelam dipilih untuk bibit sedangkan yang mengapung di buang. Setelah perendaman, selanjutnya jemur bij benih selama 2 hari hingga kering. Jika bijji sudah kering segera simpan biji selama sekitar 1 hingga 3 bulan sebelum ditanam agar menghilangkan masa dormansi biji. Biji yang akan ditanam, sehari sebelumnya biji benih direndam dalam air hangat selama 2 hingga 4 jam, setelah itu letakkan pada kain yang telah dibasahi den simpan sekitar 3 hari hingga biji berkecambah. Biji yang telah berkecambah selanjutnya dapat ditanam ke lahan tanam secara langsung.

Baca Juga:

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan yang harus dilakukan sebelum menanam labu kuning adalah, mencangkul atau membajak tanah terlebih dahulu biar tanah gembur. Kemudian kita harus mengatur keseimbangan unsur hara tanah dengan cara memupuk dan memberikan dolomite secukupnya. Pola tanam yang digunakan untuk menanam labu kuning yaitu berbaris memanjang dan berjajar. Di tengah baris, kita buat saluran air yang pada saat nantinya akan memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan tanaman akan air.

Cara menanam labu kuning 

Cara menanam labu kuning diawali dengan menyemaikan benih terlebih dahulu. Benih labu dapat diambil dari biji buah labu yang telah tua. Sesudah itu biji dikeringkan dan disemaikan di tempat persemaian yang lembab. Sesudah biji-biji tersebut mulai tumbuh dan memiliki beberapa helai daun, maka penanaman bibit siap dilakukan. Benih labu kuning kemudian dipindahkan ke tanah dan dimasukan ke dalam lubang-lubang tanam dengan jarak tanam yang baik yaitu sekitar 1 meter. Pemupukan lahan dan pembentukan lubang tanam sebaiknya dilakukan paling tidak 1 minggu sebelumnya. Dua bibit bisa dimasukan kedalam satu lubang tanam. Bibit bisa dikasih abu sekam secara teratur hingga mencapai tinggi 25 cm agar aman dari hama cacing atau bekicot. Pemupukan dan penyiraman juga harus tetap dilakukan sampai panen tiba. Penyiangan rumput dapat dilakukan 2-3 kali yaitu pada saat tanaman berumur 10 hari, 3 minggu dan 6 minggu.

Perawatan Tanaman
  • Penyulaman
Lakukan penyulaman setelah tanaman berumur sekitar 7 hari. lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik serta ganti dengan bibit yang baru.
  • Penyiangan
Lakukan Penyiangan setelah tanaman berumur 3 hingga 4 minggu. Bersihkan gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang berada di sekitar bedengan. Penyiangan berikutnya dilakukan apabila frekuensi gulma yang ada sudah banyak.
  • Pemupukan Susulan
Setelah tanaman berumur 3 minggu maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik cair yang terbuat dari pupuk kandang yang dicampur dengan air dengan komposisi 1 Kg pupuk kandang serta 1 liter air. Pupuk tersebut dibuat serta difermentasikan selama seminggu sebelum melakukan pemupukan. Cara pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang telah dibuat ke lubang tanam serta juga bagian tanaman untuk setiap 1 meter persegi lahan dibutuhkan sekitar 1 L pupuk cair. Pemupukan ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali.
  • Pemberian Lanjaran
Untuk melakukan perawatan agar lebih mudah maka beri tanaman lanjaran. Lilitkan tanaman labu kuning pada lanjaran. Lanjaran tersebut terbuat dari bambu dengan ukuran 2 meter serta ketinggian 1,5 meter.

Pemanenan

Ketika labu kuning sudah berumur 50-60 hari dari penanam berarti labu sudah siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus-menerus dengan interval 2-3 kali per minggu. Buah labu yang sudah siap dipanen memiliki warna kuning dengan tangkai buah yang telah mengering. Cara memanen labu dilakukan dengan memotong tangkainya menggunakan pisau.


Berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama