Apa Itu Mashua?
Mashua, yang juga dikenal dengan nama ilmiah Tropaeolum tuberosum, merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang berasal dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Peru, Bolivia, dan Ekuador. Tanaman ini memiliki bentuk mirip kentang kecil dengan warna yang beragam, mulai dari kuning keputihan sampai merah ungu. Walaupun belum begitu dikenal di Asia, mashua mulai diperhatikan sebagai superfood alami karena nilai gizi yang sangat baik.
Rasa mashua sedikit pedas dan menyegarkan, menggabungkan cita rasa lobak dengan kentang. Di tanah asalnya, masyarakat Andes telah membudidayakan dan mengonsumsi mashua selama beribu tahun sebagai sumber energi serta sebagai obat tradisional.
Baca Juga:
- Bukan Sekadar Bengkuang! Ini Dia Keajaiban Jicama yang Wajib Kamu Tahu
- Unik dan Langka! Ini Manfaat Fiddleheads yang Bikin Badan Sehat dan Awet Muda
- Pernah Coba Samphire? Sayuran Laut Langka yang Kini Jadi Favorit Dunia Kuliner
Ciri dan Karakteristik Mashua
Tanaman mashua tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi yang memiliki iklim sejuk, pada ketinggian antara 2. 500 hingga 4. 000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tahan terhadap cuaca dingin dan tidak rentan terhadap hama, sehingga menjadi salah satu umbi yang paling mudah ditanam di kawasan Andes.
Umbi mashua memiliki bentuk lonjong dengan panjang sekitar 5 hingga 15 cm dan dikelilingi kulit yang halus. Warna kulit dan daging umbi bervariasi tergantung pada jenisnya, ada yang berwarna kuning pucat, oranye, hingga ungu gelap. Selain umbinya, daun mashua juga bisa disantap dan sering digunakan sebagai sayuran dalam masakan tradisional.
Kandungan Gizi dan Manfaat Mashua
Mashua terkenal kaya akan protein nabati, serat, vitamin, dan mineral seperti kalium, zat besi, serta kalsium. Yang menjadikannya lebih istimewa adalah kandungan tinggi antibakteri, antioksidan, serta sifat antiradang berkat senyawa alami seperti isothiocyanate.
Berikut adalah beberapa manfaat mashua bagi kesehatan:
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan vitamin C dan antioksidan berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas serta memperkuat sistem imun.
2. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Mashua kaya akan serat alami yang membantu memperlancar sistem pencernaan dan menghindari sembelit.
3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Kandungan kalium berperan dalam menyeimbangkan tekanan darah, sementara antioksidannya mendukung elastisitas pembuluh darah.
4. Meningkatkan Vitalitas dan Energi
Di Peru, mashua diakui sebagai “umbi energi” karena dapat meningkatkan stamina secara alami tanpa efek samping.
5. Membantu Detoksifikasi Tubuh
Senyawa yang terdapat dalam mashua mendukung proses pembersihan racun dari hati dan ginjal, mendukung detoksifikasi alami tubuh.
6. Bersifat Antimikroba dan Antiparasit
Ekstrak dari mashua secara tradisional digunakan untuk menangani infeksi kulit dan parasit usus, berkat kemampuannya menekan pertumbuhan mikroba.
Cara Mengolah Mashua
Mashua memiliki cita rasa pedas segar yang khas, namun rasa tersebut akan lebih lembut setelah dimasak. Berikut adalah beberapa cara menikmati mashua:
1. Direbus atau Dikukus
Ini adalah metode paling mudah dan umum dilakukan. Umbi direbus sampai empuk yang kemudian dapat disajikan sebagai alternatif kentang.
2. Dibakar di Bara Api
Di daerah pegunungan Andes, mashua sering dipanggang langsung di atas abu panas hingga kulitnya kering dan dagingnya manis serta lembut.
3. Ditumis atau Digoreng
Setelah diiris tipis, mashua bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam tumisan atau dibuat keripik.
4. Dijadikan Sup atau Bubur Umbi
Menggabungkan mashua dengan sayuran lain dapat menghasilkan sup yang bergizi dan hangat untuk dikonsumsi.
5. Dijus atau Diblender
Untuk versi yang lebih modern, mashua dapat diolah menjadi jus yang dicampur dengan madu dan lemon sebagai minuman detoks alami.
Potensi Mashua Sebagai Tanaman Masa Depan
Mashua dipandang sebagai tanaman pangan masa depan karena kemampuannya beradaptasi dengan kondisi ekstrim dan memerlukan perawatan yang sedikit. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang kurang bergizi, membuatnya cocok untuk daerah dengan iklim kering atau dataran tinggi tropis.
Selain itu, mashua memiliki potensi ekonomi yang besar. Di beberapa negara di Amerika Selatan, mashua mulai diekspor ke Eropa dan Amerika Utara sebagai makanan organik berkualitas tinggi. Kandungan nutrisi yang melimpah menjadikannya banyak dicari oleh industri makanan sehat dan suplemen alami.
Bagi negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, mashua bisa dikembangkan di daerah pegunungan seperti Dieng, Berastagi, atau Malang. Dengan meningkatnya permintaan global untuk bahan pangan fungsional, mashua dapat menjadi peluang bisnis pertanian yang menjanjikan.
Tips untuk Menanam Mashua di Iklim Tropis
- Pilih bibit dari umbi yang segar dan berkualitas baik.
- Tanam di tanah yang subur dan kaya akan bahan organik, serta memiliki drainase yang baik.
- Jarakkan tanaman sekitar 30–40 cm satu sama lain.
- Sirami secukupnya, hindari genangan air.
- Panen dapat dilakukan setelah 6–7 bulan ketika daun mulai menguning.
Dengan perawatan yang sederhana, mashua dapat memberikan hasil panen yang melimpah dan dapat bertahan lama jika disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Mashua bukan hanya umbi dari pegunungan Andes, tetapi juga bagian dari warisan makanan kuno yang kini dihargai secara global karena manfaat kesehatan yang luar biasa. Rasa yang khas, kandungan nutrisi yang beragam, serta ketahanan terhadap kondisi cuaca ekstrem menjadikan mashua layak disebut sebagai umbi super di masa depan.
Di tengah tren hidup sehat, mashua bisa menjadi pilihan menarik bagi masyarakat Indonesia yang mencari sumber bahan pangan alami, bergizi, dan memiliki potensi ekonomi yang besar. Kenali lebih jauh mashua si umbi pedas kecil dari Andes yang menyimpan potensi besar untuk kesehatan dan masa depan pangan dunia.
 
.png)
Posting Komentar