Bunga yang Hanya Mekar 7 Hari, Tapi Dinanti Jutaan Orang Setiap Tahun!

sakura

Bunga sakura telah menjadi simbol nasional yang kuat dan mendalam dalam budaya Jepang. Keindahannya yang hanya bertahan selama beberapa hari melambangkan kefanaan hidup dan menjadi bagian penting dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Jepang. Salah satu tradisi yang berkembang dari pesona bunga ini adalah Hanami, yakni kegiatan menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran. 

Bunga sakura atau Prunus serrulata merupakan salah satu jenis bunga dari keluarga Rosaceae yang banyak tumbuh di Jepang. Bunga ini memiliki makna yang dalam dalam filsafat Jepang, terutama dalam kaitannya dengan ajaran Buddhisme dan Shintoisme. Mekarnya sakura yang hanya berlangsung sekitar satu hingga dua minggu dianggap sebagai peringatan tentang kefanaan (impermanence) dan keindahan sesaat dari kehidupan manusia. Dalam budaya Jepang, bunga sakura juga melambangkan harapan baru, kebangkitan, dan awal dari musim semi serta tahun ajaran dan fiskal yang baru.

Hanami (花見) secara literal artinya "menikmati pemandangan bunga". Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman Heian (794–1185), awalnya hanya dilakukan oleh kalangan bangsawan dan kekaisaran. Namun, sejak periode Edo, hanami menjadi kegiatan populer yang juga dilakukan oleh rakyat biasa.

Saat musim semi tiba (sekitar akhir Maret hingga awal April), masyarakat Jepang akan berkumpul di taman-taman yang dipenuhi pohon sakura, seperti di Ueno Park (Tokyo), Maruyama Park (Kyoto), dan sepanjang Sungai Meguro. Mereka menggelar tikar, membawa makanan khas seperti bento, mochi, dan sake, serta menikmati kebersamaan dengan teman, keluarga, atau kolega. Di malam hari, acara hanami dikenal dengan istilah yozakura, di mana sakura dinikmati di bawah cahaya lentera.

Bunga sakura tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga sarat makna dan nilai budaya yang mendalam. Hanami adalah momen warga Jepang menikmati keindahan sakura sambil mempererat tali persahabatan. Di tengah modernitas, pelestarian tradisi ini menjadi contoh bagaimana budaya lokal dapat tetap hidup dan berkembang dalam arus globalisasi.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama