Bukan Cuma Manusia, Buah Juga Bisa Galau karena Cuaca Ekstrem!

Saat mendengar kata “stres” atau “galau,” kita biasanya langsung membayangkan manusia yang sedang menghadapi masalah. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata buah juga bisa “galau”? Bukan dalam arti seperti kita yang bisa curhat, tapi buah punya cara unik merespons perubahan cuaca ekstrem yang membuatnya “stress” secara biologis.

Baca juga:

• Kenapa Kacang Ini Disebut Raja? Bukan Karena Rasanya Saja!

• Polybag sebagai Pengganti Kantong Sampah Organik Ramah Lingkungan

• Tips Tanam Sayur di Polybag untuk Pemula, Praktis dan Menyenangkan!

Stres pada buah adalah kondisi ketika buah mengalami tekanan dari lingkungan yang membuatnya sulit tumbuh atau berkembang dengan optimal. Faktor penyebabnya bisa macam-macam, seperti:

• Suhu yang terlalu panas atau dingin

• Kekeringan yang berkepanjangan

• Hujan deras secara tiba-tiba

• Paparan sinar matahari berlebihan

• Kadar garam berlebih di tanah

Ketika menghadapi kondisi ini, buah merespons dengan perubahan fisiologis dan kimiawi yang bisa memengaruhi rasa, warna, tekstur, bahkan masa simpan buah tersebut.

Bagaimana Buah Merespons Cuaca Ekstrem?

1. Perubahan Rasa dan Kandungan Gula

Cuaca panas yang ekstrem bisa membuat buah menghasilkan kadar gula lebih tinggi. Sebaliknya, suhu yang tidak ideal juga bisa menurunkan rasa manis alami buah.

2. Kulit Buah Retak atau Menghitam

Ketika buah mengalami perubahan kondisi yang cepat, seperti hujan deras setelah kemarau panjang, tekanan air di dalam sel buah bisa berubah drastis. Akibatnya, kulit buah seperti tomat, mangga, atau jeruk bisa retak atau menghitam.

3. Produksi Antioksidan yang Meningkat

Sebagai mekanisme perlindungan, buah yang “stres” sering meningkatkan produksi senyawa antioksidan. Ini berguna untuk melawan kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet dan radikal bebas.

4. Perubahan Pola Pematangan

Stres lingkungan juga dapat mempercepat atau memperlambat proses pematangan buah. Hal ini tentu memengaruhi kualitas panen dan distribusi buah ke pasar.

Jadi, meskipun buah tidak bisa bicara atau curhat seperti kita, mereka tetap punya “cara” untuk menunjukkan kalau sedang dalam tekanan. Perubahan rasa, tekstur, dan warna adalah tanda-tanda buah “galau” karena cuaca ekstrem. Semakin kita memahami hal ini, semakin bijak juga kita dalam menjaga hasil panen dan memilih buah berkualitas untuk dikonsumsi.