Baca juga :
- Pohon Jati: Solusi Multifungsi untuk Pertanian dan Lingkungan
- Sejarah Kemiri Sunan: Dari Pohon Legendaris Hingga Sumber Energi Terbarukan
- Cara Budidaya Buah Salak: Panduan Lengkap untuk Pemula
Bahan-bahan yang bisa digunakan antara lain:
- Kulit pisang, semangka, pepaya
- Sisa potongan sayur
- Ampas kopi dan teh
- Kulit telur yang dihancurkan
- Nasi basi (dalam jumlah terbatas)
Hindari bahan-bahan berikut:
- Sisa makanan berminyak
- Daging, ikan, atau produk susu
- Plastik dan bahan non-organik
Langkah-langkah membuat pupuk kompos dari sampah dapur:
1. Siapkan wadah tertutup seperti ember atau tong plastik berlubang untuk sirkulasi udara.
2. Susun lapisan bahan: Masukkan tanah sebagai lapisan dasar, tambahkan sampah organik, lalu tutup dengan daun kering atau serbuk gergaji. Ulangi hingga hampir penuh.
3. Basahi dan aduk: Tambahkan air secukupnya agar tetap lembap, lalu aduk setiap 3–4 hari agar proses penguraian merata.
4. Proses ini memakan waktu 3–5 minggu: Setelah bahan-bahan terurai sepenuhnya, akan dihasilkan kompos berwarna gelap, teksturnya remah, dan tidak mengeluarkan aroma tidak sedap.
Pupuk organik dari sampah dapur memiliki berbagai manfaat. Kompos ini mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan hara alami, serta menjaga kelembapan dan kesuburan tanah. Selain itu, penggunaannya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan membantu mengurangi volume sampah rumah tangga. Dengan biaya minim, hasilnya dapat langsung dirasakan oleh tanaman-tanaman di halaman rumah.
Menjadikan limbah dapur sebagai pupuk adalah langkah kecil namun berdampak besar, baik untuk kebun maupun lingkungan sekitar. Selain menanam tanaman, kita juga ikut menyumbang dalam mengurangi limbah dan menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan. Mulai dari rumah sendiri, kita bisa berkontribusi pada ekosistem yang lebih sehat.
Posting Komentar