Bayam adalah salah satu tanaman yang sering ditanam untuk dijadikan sayuran hijau. Daun bayam ini dikonsumsi karena punya kandungan nutrisi yang bergizi. Dalam tiap 100 gram daun bayam, terdapat kira-kira 2.3 gram protein, 3.2 gram karbohidrat, 3 gram besi, serta 81 gram kalsium.
Tidak hanya itu, bayam juga mengandung banyak jenis vitamin serta mineral, seperti vitamin A, vitamin C, niasin, thiamin, fosfor, riboflavin, natrium, kalium, serta magnesium.
Baca Juga
- Kiambang: Tanaman Air Multifungsi dengan Segudang Manfaat
- Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan dan Kecantikan
- Jambu Air Kristal: Permata Tersembunyi di Dunia Buah
Bayam menjadi sumber nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Setelah membahas sedikit soal bayam, berikut cara budidaya bayam dengan mudah yang bisa kamu ikuti. Mau tahu caranya? Lihat penjelasan dibawah.
1. Persiapan Lahan dan Bedengan
Pakai pH meter, jangan lupa untuk melakukan pengukuran terlebih dahulu dan pastikan pH tanah berada di angka 6-7. Kamu juga bisa memilih untuk memakai sistem lahan polikultur atau monokultur.
Untuk pertanian berkelanjutan, kamu dapat memilih sistem lahan polikultur atau menanam dengan tanaman lain. Sesudah angka pH sesuai, kerjakan langkah penggemburan dengan cara mencangkul sampai kedalaman 30-40 cm.
Pastikan di sekitar area lahan tidak ada gulma. Sesudah dicangkul, ratakan kembali, lalu diamkan selama 1 hari. Sesudah lahan siap, kerjakan langkah-langkah berikut ini:
- Buat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm serta buat juga parit antar bedengan sekitar 20-30 cm.
- Jika pH terlalu rendah kerjakan pengapuran dengan memberikan dolomit atau jika pH terlalu tinggi dapat diberikan tepung belerang.
- Siram bedengan, kira-kira 1-2 minggu sebelum tanam lakukan pemupukan. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan jenis serta kondisi lahan.
2. Pemberian Benih
Benih/biji bayam yang sehat wajib berasal dari tanaman bayam yang sehat, bebas hama dan penyakit, dan termasuk bibit unggul. Supaya bayam tidak tumbuh terlalu rapat, proses pembibitan dapat dilakukan di dalam ember.
- Siapkan ember, masukkan tanah
- Ambil benih bayam segenggam, masukkan ke dalam tanah di dalam ember, lalu campurkan
- Taburkan tanah yang telah dicampur bibit ke bedengan
- Siram bedengan serta berikan pestisida alami supaya terhindar dari hama dan penyakit
3. Tahap Perawatan
Jika kamu melihat ada bayam yang tumbuh terlalu rapat, kerjakan penjarangan dengan cara mencabut bayam yang terlalu rapat. Selain penjarangan, kamu juga harus melihat kalau ada tanaman bayam yang terkena penyakit, segera lakukan pencabutan. Supaya tanaman bayam yang sehat tidak tertular. Proses ini disebut penyulaman, dan bisa dikerjakan seminggu sekali.
Sesudah itu, lakukan proses penyiraman. Penyiraman dapat dikerjakan 1-2 kali sehari saat musim kering pada saat pagi ataupun sore hari. Supaya penyiraman rata, kamu bisa memakai alat gembor atau emrat.
4. Masa Pemanenan
Dalam rentang 25-35 hari, bayam sudah dapat dipanen. Kerjakan proses panen bayam ketika pagi hari atau sore hari. Cara panen yang umumnya dilakukan adalah dengan cara mencabut keseluruhan tanaman.
5. Tahap Pasca Panen
Setelah panen selesai, kamu dapat melakukan penyortiran mana bayam yang bagus serta tidak bagus. Untuk bayam yang dijual ke pasar/swalayan umumnya diikat beberapa tangkai, sedangkan bayam organik umumnya diberikan kemasan plastik.
Posting Komentar