Dibalik Manfaatnya Ternyata Ini Efek Samping Dari Daun Kelor!


Rasanya sudah tak menjadi rahasia lagi, jikalau daun kelor mempunyai bermacam macam manfaat yang sangatlah baik untuk kesehatan tubuh anda. Sejak zaman dahulu, daun kelor sering juga dipergunakan untuk ramuan tradisional yang  dapat berfungsi sebagai obat untuk bisa mengatasi berbagai penyakit. Meskipun sangat dikenal akan mempunyai berbagai manfaat yang sangat baik untuk tubuh, akan tetapi ada pula beberapa efek samping dari daun kelor yang juga perlu anda waspadai.

Terutama jika anda mengonsumsi daun kelor tersebut dan dilakukan dalam jangka panjang. Lalu seperti apa efek samping dari daun kelor lebih tepatnya? Berikut ini kami telah merangkum dari berbagai sumber tentang apa saja efek samping dari daun kelor yang perlu untuk diwaspadai.

1. Alergi

Salah satu efek samping dari daun kelor ini, yang umumnya terjadi kepada orang yang mengonsumsi daun kelor sebagai bahan untuk digunakan masker wajah. Mengingat salah satu manfaat dari daun ini dipercaya dapat memberi berbagai manfaaat untuk proses kecantikan. Selain dari bagian daunnya, terdapat berbagai jenis produk yang terbuat dari olahan lebihdaun kelor salah satunya adalah minyak. Minyak daun kelor juga kerap digunakan untuk bisa merawat kulit. Tetapi, ketika anda menggunakan produk dari daun kelor dan akan muncul ruam ataupun gatal-gatal di kulit, maka ada baiknya untuk bisa menghentikan penggunaan daun kelor tersebut. Sebab reaksi tersebut bisa menjadi tanda-tanda jikalau kulit mengalami alergi terhadap jenis dari tanaman ini. Apabila sudah dipastikan kulit mengalami alergi akan daun kelor, maka lebih lanjutnya tidak disarankan untuk mengonsumsi daun kelor lagi, sebab sudah pasti akan memberi efek samping dari daun kelor yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga:

2. Diare

Selanjutnya, efek samping dari daun kelor yang juga perlu untuk diwaspadai ialah diare. Hal ini tak lepas dari sifat dari daun kelor yang mempunyai efek laksatif atau pencahar. Efek tersebut akan sangat berpotensi tinggi menyebabkan dan bahkan bisa memperburuk diare. Maka dari itu, untuk konsumsi daun kelor ada baiknya hanya pada saat benar-benar sulit buang air besar. Karena ketika kondisi pencernaan sedang baik-baik saja, maka justru lebih berbahaya dan akan menyebabkan diare yang bisa sangat berdampak bagi hilangnya cairan tubuh dalam jumlah yang besar.

3. Tekanan darah menurun

Sebenarnya, menurunnya tekanan darah ketika mengonsumsi daun kelor dapat menjadi satu manfaat yang sangat baik bagi tubuh. Hal ini tak terlepas dari kandungan zat antioksidan yang ada di dalamnya. Namun, di sisi yang lain manfaat dapat menjadi bumerang dan perlu untuk diwaspadai. Terutama jika mengonsumsi daun kelor dilakukan oleh orang yang memang mempunyai riwayat tekanan darah yang rendah.

 4. Perlambat detak jantung

Ketika detak jantung anda melambat, maka bisa disebut dengan bradikardia. Kondisi ini di mana jantung anda hanya berdenyut kurang dari 60 denyut per menitnya. Dampak ini terjadi diksrenakan kandungan zat alkaloid yang ada di dalam kandungan daun kelor. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pastinya berapa banyak jumlah konsumsi zat alkaloid dalam daun kelor yang dapat menyebabkan timbulnya kondisi ini. Tetapi, sebagai langkah dalam pencegahan, sangatlah bijak rasanya untuk tak mengonsumsi daun kelor ataupun ekstraknya didalam jumlah yang berlebihan, terutama untuk penderita masalah lemah jantung.

Ingin mencari polybag murah dan ramah lingkungan coba kalian cari di toko kami, dan coba klik Disini!

5. Bahaya untuk Kandungan

Sebetulnya salah satu efek samping ini tak langsung berasal dari kandungan daun kelor, melainkan dari bagian tanaman daun kelor seperti bunga, kulit pohon, dan akar tanaman yang mungkin tercampur ketika proses akan mengolah. Bagian-bagian tersebut dipercaya mempunyai berbagai kandungan zat yang sangat berpotensi untuk menyebabkan terjadinya keguguran. Sebab, kandungan fitonutrien di dalam daun kelor ternyata mampu menyebabkan kontraksi pada rahim. Itulah kenapa, dengan mengonsumsi ekstrak kelor sangat tak disarankan ketika masa-masa kehamilan. Ada baiknya, jikalau anda memang ingin mengonsumsi tanaman kelor, baik dari daun ataupun bagian yang lainnya, untuk bisa konsultasi lebih lanjut dengan seorang dokter.

1 Komentar

  1. Terimakasih atas informasinya min! Sangat bermanfaat..
    Jangan lupa kunjungi website kampusku yaa walisongo.ac.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama