Cocopeat disebut juga coco coir ataupun coco fiber adalah salah satu alternatif media tanam yang dapat dipergunakan untuk budidaya berbagai jenis tanaman, misalnya dengan cara hidroponik. Media tanam ini terbuat dari sekam ataupun tempurung buah kelapa yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi butiran-butiran seperti serbuk kayu.
Sekam buah kelapa umumnya didapat dari limbah rumah tangga ataupun perusahaan yang menggunakan bahan baku buah kelapa untuk produknya. Di Indonesia, pohon kelapa tumbuh subur di seluruh wilayah nusantara.
Cocopeat Sebagai Media Tanam Hidroponik
Sebagai pengganti tanah, cocopeat mampu dimanfaatkan sebagai media tanam hidroponik maupun organik, media pembibitan, sehingga pencangkokan tanaman. Oleh sebab itu mengandung klor yang tinggi, apabila klor bereaksi dengan air maka dapat membentuk asam klorida.
Akibatnya media tanam menjadi asam, pada umumnya tanaman menghendaki kondisi media yang netral. Jadi, sebelum dipergunakan, sebaiknya dicuci terlebih dahulu untuk mengurangi kadar klor tersebut.
Baca Juga :
- Ternyata Ini Proses Pembuatan Kopi Luwak, Yuk Simak!!
- Cara Budidaya Kangkung Darat Organik Dengan Benar dan Mudah
- 10 Jenis Tanaman Hias yang Tergolong Daun Kecil, Cantik dan Mudah Dirawat
Media tanam yang berasal dari serat sekam kelapa ini diperkirakan akan menjadi alternatif dunia untuk meningkatkan kesuburan dalam tanah. Karena apabila dicampurkan dengan tanah yang berpasir, maka akan menghasilkan tanaman yang luar biasa. Namun, sebab tidak terdapatnya kandungan unsur hara pada media ini, penggunaannya masih diperlukan pupuk dan nutrisi tanaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan cocopeat sebagai media tanam hidroponik, ialah sebagai berikut:
- Untuk mengantisipasi adanya unsur kimia yang menghambat pertumbuhan tanaman, sebaiknya cuci terlebih dahulu.
- Campurkan cocopeat dengan media tanam yang lain untuk mengurangi tingkat kelembatan yang terlalu tinggi sehingga menghindarkan tanaman terkena penyakit busuk akar.
- Hindari pemakaian netpot hidroponik karena material yang ada di dalamnya dapat hanyut terbawa air nutrisi tanaman.
- Tidak perlu terlalu sering menyiram, karena sifatnya yang mampu menyerap air menyebabkan banyak kandungan air di dalam media tanam. Hal ini bertujuan untuk menghindari akar tanaman membusuk karena banyak terkena air.
Keistimewaan dan Kelemahan Cocopeat Sebagai Media Tanam
Fungsinya sebagai media tanam pengganti tanah, cocopeat mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan dengan media tanam yang lain. Keistimewaan tersebut antara lain:
1. Ramah Lingkungan
Sekam buah kelapa termasuk bahan organik sehingga ramah lingkungan dan mampu terdegradasi dalam tanah jika sudah tidak terpakai. Setelah dipergunakan, cocopeat juga dapat didaur ulang dan dimanfaatkan lagi setelah diproses terlebih dahulu.
2. Mudah Digunakan
Media tanam ini sangat cocok bagi pemula yang baru belajar budidaya tanaman secara hidroponik, karena tekstur dan bentuknya yang menyerupai tanah, jadi mudah untuk dipergunakan. Selain itu, perawatannya juga relatif lebih mudah dibandingkan dengan media tanam lainnya.
3. Mampu Menyerap Air
Karena menggunakan bahan dasar sekam, media tanam ini mempunyai daya serap air yang cukup baik yaitu hingga 10 kali lipat. Daya tampung airnya juga lebih banyak daripada daya tampung pada tanah sehingga akar tanaman tidak mudah kering dan terhindar dari dehidrasi. Oleh sebab itu, penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan lebih jarang supaya akar tanaman tidak cepat membusuk.
4. Lebih Awet
Selain penggunaannya mampu jangka panjang dan awet, cocopeat juga mampu melindungi tanaman dari serangan hama karena hama yang berasal dari tanah tidak suka berada di media tanam ini.
5. Teksturnya Menyerupai Tanah
Meskipun mempunyai tekstur yang menyerupai tanah dan membuat tanaman mudah beradaptasi dengan baik, namun untuk bertanam menggunakan media tanam coco fiber ini, Anda perlu memberikan larutan nutrisi dikarenakan tidak ada kandungan unsur hara di dalamnya.
6. Manfaat Lainnya
Selain dipergunakan untuk media tanam, manfaat lainnya adalah dapat dipergunakan sebagai media ternak cacing, bahan bakar pembuatan batubara dan bahan baku pembuatan furniture.
Meskipun mempunyai beberapa nilai lebih dari media tanam lainnya, namun cocopeat juga memiliki kelemahan seperti:
- Tidak memiliki kandungan unsur hara, sehingga untuk mendukung pertumbuhan tanaman sebaiknya Anda menambahkan suplemen dan larutan nutrisi tanaman.
- Tidak steril dari jamur pathogen, oleh karena itu sebelum digunakan, media tanam ini harus dicuci dan dijemur terlebih dahulu, meminimalisasi adanya jamur atau hama perusak lain di dalamnya.
- Hanya cocok untuk akar tanaman yang cenderung hidup di area basah, karena pada dasarnya media tanam ini menyerap air dan memiliki daya tampung air yang tinggi. Jadi, apabila digunakan untuk budidaya sayuran seperti kol dan brokoli akan membuat tanaman tersebut cepat membusuk oleh banyaknya air pada akar.
Cara Mudah Membuat Cocopeat
1. Alat dan Bahan
Untuk membuat cocopeat sendiri di rumah, berikut ini adalah alat-alat yang perlu Anda siapkan, antara lain :
- Sabut Kelapa
- Ayakan
- Alat Press
2. Cara Membuat Cocopeat
- Pilihlah serat sekam dari buah kelapa yang sudah tua atau matang.
- Untuk menghilangkan senyawa kimia pada sekam kelapa, sekam kelapa direndam terlebih dahulu selama kurang lebih 6 bulan karena senyawa kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman misalnya adalah zat tanin. Kandungan zat tanin ditandai dengan munculnya warna merah bata saat sekam direndam dalam air.
- Selanjutnya adalah membuat sekam kelapa menjadi serbuk sekam untuk membuat serbuk dari sekam buah kelapa, Anda bisa menggunakan mesin untuk membantu. Namun apabila tidak tersedia mesin, maka Anda dapat mencacah sekam tersebut setipis mungkin.
- Bahan baku berupa serbuk sekam buah kelapa dijemur selama 1 hari atau hingga kadar air kurang dari 15%. Anda bisa mengukur kelembapannya dengan menggunakan
- Apabila kadar air sudah berada di bawah angka 15%, langkah selanjutnya adalah proses pengayakan. Hasil ayakan serbuk sekam tersebut biasanya disebut “dust”.
- Sisa proses pengayakan berupa serat sekam bertekstur kasar yang disebut juga fiber dipisahkan dari hasil ayakan yang halus atau dust, kemudian bisa langsung dijual sebagai bahan bakar pembuatan batubara dan papan serbuk atau papan flanel untuk furniture.
- Lakukan beberapa kali pengayakan untuk mendapatkan hasil serbuk dengan panjang yang sama.
- Kemudian adalah proses pencucian, biasanya dilakukan saat turun hujan sehingga pencucian lebih maksimal. Setelah dicuci bersih, serbuk sekam dikeringkan, hingga tingkat minimal kadar air mencapai 12%.
- Selanjutnya, untuk mendapatkan hasil akhir dengan bentuk balok yang sesuai, dust dipress menggunakan mesin press. Pada umumnya cetakan yang digunakan adalah berukuran 30x30x20 cm atau 30x30x15 cm yang masing-masing beratnya kurang lebih 5kg.
- Jika Anda akan memakai untuk bertanam sendiri, maka cocopeatsudah siap digunakan. Namun, apabila Ada ingin menjualnya, sebelumnya bisa dikemas plastik terlebih dahulu supaya tampilannya menjadi lebih menarik.
Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membuat sendiri. Saat ini Anda dapat dengan mudah menemukan banyak macam cocopeat dengan berbagai merk. Harganya relatif cukup mahal, akan tetapi tidak ada salahnya jika Anda mencoba berbudidaya tanaman menggunakan media ini sebagai pengganti tanah.
Posting Komentar