Cara budidaya sawi di pot atau polybag dapat dilakukan dengan sangat mudah dengan metode yang digunakan tidak terlalu susah di praktekan. Dengan menggunakan bibit yang unggul penanaman yang tepat dan pemeliharaan yang benar. Nah, agar Anda tidak bingung, artikel ini akan membahas bagaimana cara untuk memilih bibit sawi unggul yang berkualitas, cara penanamannya serta cara pemeliharaan sawi yang ditanam dalam pot atau polybag. Untuk itu, terlebih dahulu kita bahas secara umum tentang sawi.
Salah satu jenis sayuran yang memiliki gizi tinggi dan serat yang tinggi adalah sawi. Di dalam sawi terdapat kandungan fitonutrien yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta untuk mencegah beberapa penyakit. Tanaman ini juga memiliki kandungan vitamin C yang lebih besar daripada kandungan vitamin C pada jeruk. Dengan mengonsumsi sawi secara rutin maka Anda akan dapat terhindar dari resiko penyakit diabetes dan penyakit jantung. Bagi anda yang sedang melakukan program diet maka mengonsumsi sawi sangatlah baik karena sawi dapat mengendalikan kolesterol dalam tubuh.
Dengan manfaat dan khasiat yang begitu besar tersebut membuat sawi banyak diminati sehingga membuka peluang besar bagi petani sawi. Nah, bagi Anda yang ingin hidup sehat atau sedang menjalankan progam diet dengan mengonsumsi sawi, Anda pun juga dapat menanam sawi sendiri dengan menggunakan media polybag.
Syarat Tumbuh Tanaman Sawi
Tanah yang baik dan juga cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan banyak mengandung humus serta memiliki pembuangan air yang baik. Untuk tingkatan derajat kemasaman atau pH tanah yang baik yaitu antara 6 sampai 7. Sawi sangat baik dan cocok di tanam pada dataran tinggi namun juga dapat di tanam di dataran rendah. Sawi dengan mudah tumbuh pada suhu yang tinggi terlebih pada musim penghujan sehingga hal yang harus di perhatikan yaitu ketika memasuki musim kemarau kebutuhan akan air sangat dibutuhkan karena sawi tidak dapat bertahan pada musim kemarau.
Cara Memilih Bibit Sawi Unggul:
Sebelum menuju pada proses penanaman sawi anda harus memperhatikan pemilihan bibit sawi terlebih dahulu. salah satu syarat berhasil atau tidaknya tanaman sayur sawi ini tumbuh dengan baik berasal dari pemilihan bibit yang unggul. Ciri-ciri bibit sawi yang unggul dan sehat sebagai berikut ini:
- Bibit sawi unggul memiliki bentuk yang bulat dan ukurannya kecil.
- Bibit sawi unggul memiliki kulit yang berwarna coklat agak kehitaman.
- Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap.
- Bibit sawi yang baik di kemas menggunakan alumunium foil yang masih utuh.
- Bibit sawi unggul memiliki kulit yang berwarna coklat agak kehitaman.
- Bibit sawi unggul memiliki permukaan yang lebih licin dan juga mengkilap.
- Bibit sawi yang baik di kemas menggunakan alumunium foil yang masih utuh.
Mengapa pemilihan bibit sawi unggul itu sangat penting? Tujuan pemilihan bibit unggul agar hasil tanam yang di hasilkan nantinya berkualitas dan sesuai harapan. salah satu metode untuk menentukan biji sawi yang baik dapat dilakukan dengan cara merendam bibit sebelum ditanam. Jika bibit sawi tidak tenggelam atau mengapung, maka bibit tersebut sangat jelek dan sebaiknya tidak digunakan.
Baca Juga:
Langkah Langkah Budidaya Sawi:
Metode Persemaian Bibit Sawi
Langkah pertama yang harus anda siapkan adalah polybag yang berdiameter sekitar 15 cm. Lalu anda masukkan tanah humus atau sub soil ke dalam polybag dan akan sangat baik jika menggunakan kompos. Biji sawi dapat langsung di semaikan ke dalam 1 polybag dan jangan lupa melakukan penyiraman dengan rutin pada pagi dan juga sore hari. Bibit sawi yang telah menjadi benih yang berumur 3 sampai 4 minggu maka dapat langsung ditanam dengan cara pemindahan.
Metode Penanaman
Lakukan pemindahan benih sawi secara hati-hati dan usahakan agar akar benih sawi tidak rusak.
Buat lubang pada polybag usahakan jangan terlalu besar dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat diletakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polybag dapat menampung 3 sampai 5 benih.
Jika semua sudah selesai maka lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari. Anda juga dapat Menambahkan pupuk organik satu minggu sekali.
Buat lubang pada polybag usahakan jangan terlalu besar dengan menggunakan jari dan benih sawi dapat diletakkan ke dalam lubang tersebut. Pada satu polybag dapat menampung 3 sampai 5 benih.
Jika semua sudah selesai maka lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari. Anda juga dapat Menambahkan pupuk organik satu minggu sekali.
Metode Panen
Tanaman sawi dapat dipanen ketika sudah menginjak 2 bulan. Cara panen yang dapat anda lakukan dengan mencabut seluruh bagian tanaman dan dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atas dan dapat juga bisa dengan hanya memetik daunnya saja. Dengan cara hanya memetik daunnya saja dapat membuat tanaman sawi tumbuh lama sehingga tidak perlu mengulang proses penanaman kembali. Hal yang perlu di perhatikan saat pasca panen adalah metode pencucian dan juga pembuangan kotoran metode sortasi, pengemasan, penyimpanan, serta pengolahan.
Cara Memelihara Tanaman Sawi Terhadap Hama Dan Penyakit:
Pengendalian Hama
Hama pada tanaman sawi pada umumnya adalah ulat daun yang merusak daun sawi. Gejala yang ditimbulkan akibat ulat daun yaitu permukaan daun sawi menjadi rusak dan berlubang serta tidak rata serta daun dan akarnya menjadi kering. Hama pada tanaman sawi juga dapat di atasi dengan cara non kimiawi dengan cara mengumpulkan ulat yang terdapat pada daun sawi dan membakarnya. Kemudian lakukan sanitasi dan juga dapat dilakukan dengan cara kimiawi dengan menggunakan semprotan insektisida. Insektisida alami atau insektisida nabati pun bisa juga digunakan.
Pengendalian Penyakit
Penyakit yang biasanya terdapat pada sawi adalah pembusukan pada daun yang pada awalnya mengubah warna daun menjadi kuning kemudian terdapat lendir dan pada akhirnya daun membusuk. Pengendalian penyakit juga dapat dilakukan dengan cara sanitasi atau penyemprotan fungisida jenis bion, topsin, dan kocide. Untuk penyakit akar gada yang menyebabkan akar sawi menjadi busuk, kering, dan mati dapat di kendalikan dengan sanitasi. Untuk penyakit bercak daun juga dapat diatasi dengan penyemprotan fungisida yang berbahan aktif. Serta penyakit busuk alternaria yang dapat membuat akar menjadi kering dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida dithane.
Pemeliharaan Untuk Menjaga Kesehatan Tanaman Sawi:
Penyiraman
Pemeliharaan tanama sawi juga dilakukan dengan cara penyiraman sesuai dengan musim. Apabila pada saat musim penghujan maka sawi sudah tidak memerlukan air lagi namun untuk musim kemarau maka sawi memerlukan air pada saat pagi dan sore hari.
Penjarangan
Cara penjarangan ini juga dapat dilakukan sebanyak dua minggu setelah proses penanaman selesai. Tujuan penjarangan adalah untuk menghindari terjadinya hambatan pada pertumbuhan tanaman sawi dengan cara mencabut tanaman yang tumbuh dengan rapat. Hal ini juga sangat perlu diperhatikan karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik dan sehat apabila lokasi tanamnya sangat sempit dan berhimpit dengan tanaman lain sehingga unsur hara yang didapat dari tanah akan lebih sedikit.
Penyulaman
Penyulaman juga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan tanaman sawi dengan pergantian tanaman baru dan jika tanaman sawi yang telah ditanam ternyata terkena hama serta penyakit dan kemudian sudah mati maka dapat diganti dengan tanaman yang baru.
Penyiangan
Cara ini juga dapat dilakukan sebanyak 2 sampai 4 kali selama masa tanam sawi. Penyiangan dapat juga disesuaikan dengan jumlah gulma yang menyerang tanaman. Penyiangan ini juga dapat membuat tanaman sayuran sawi akan terbebas dari gulma, hama, dan penyakit. Cara ini juga efektif untuk mencegah terjadinya tanaman layu dan mati sehingga tidak terjadi kerugian pada saat melakukan budidaya sayuran sawi.
Pemupukan
Pemupukan adalah salah satu hal penting yang harus diberikan kepada tanaman sawi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pemupukan juga diberikan pada usia sawi saat menginjak 3 minggu. Pemupukan juga di perlukan menggunakan urea sebanyak 20 kg / ha dengan dosis pemberian sekali seminggu hingga masa panen. Pupuk kompos atau kandang juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan membuat kandungan unsur hara dalam tanah terpenuhi.
Informasi diatas adalah cara budidaya sawi di pot atau polybag yang dapat Anda praktikkan dengan mudah. Sekarang anda juga dapat menanam sendiri tentunya tidak perlu repot lagi untuk belanja sayur mayur karena Anda tinggal hanya memetik di halaman atau pekarangan rumah saja. Pemilihan bibit unggul dan proses pemeliharaan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman sawi.
Posting Komentar