Mengapa Jambu Mete Hanya Dimakan Bagian Bijinya?

jambu mete

Jambu mete (Anacardium occidentale)  dikenal juga sebagai jambu monyet di berbagai daerah, adalah tumbuhan khas tropis yang memiliki bentuk buah unik dan nilai guna yang istimewa. Berbeda dengan buah-buahan pada umumnya yang dikonsumsi langsung, komoditas ini justru lebih dikenal melalui bijinya yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar internasional. Biji tersebut dikenal sebagai kacang mete atau cashew nut, camilan yang digemari di seluruh dunia.

Baca juga:

Jambu mete terdiri dari dua bagian utama: bagian buah semu yang berdaging (berwarna kuning atau merah) dan biji keras yang menempel di ujungnya. Bagian yang sering disebut sebagai buah ini sebetulnya merupakan tangkai bunga yang mengalami pembesaran setelah terjadi fertilisasi. Sementara itu, biji yang berbentuk melengkung di ujung buah merupakan biji sejati dari tanaman tersebut.

1. Masa Simpan Pendek

jambu mete

Buah semu jambu mete cepat membusuk setelah dipanen, sehingga sulit untuk dipasarkan secara luas. Hal ini berbeda dengan kacang mete yang dapat disimpan dalam waktu lama dan lebih mudah untuk didistribusikan.

2. Pemanfaatan Terbatas

selai mete

Buah semu biasanya diolah menjadi jus, selai, atau fermentasi alkohol di negara penghasil seperti India dan Brasil. Namun, penggunaannya masih sangat terbatas dibandingkan dengan kacang mete yang digunakan dalam berbagai kuliner internasional.

3. Proses Pengolahan Biji yang Kompleks namun Bernilai Tinggi

mete

Biji mete mentah punya kulit keras berisi minyak beracun (CNSL) yang harus dibuang saat pengolahan. Proses pengolahannya harus dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan perlakuan panas agar racunnya hilang. Setelah diproses, biji ini menghasilkan kacang mete yang lezat, bergizi, dan memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

Kendati buah semu jambu mete dapat dikonsumsi, bagian bijinya jauh lebih populer karena nilai gizi dan ekonominya yang tinggi. Dengan proses pengolahan yang tepat, kacang mete menjadi salah satu komoditas unggulan dari tanaman yang tampaknya biasa ini. Namun demikian, potensi buah semu jambu mete sebagai bahan pangan lokal tetap layak untuk dikembangkan, terutama di negara-negara tropis penghasilnya.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama