Buah peach atau persik (Prunus persica) adalah buah berwarna cerah dengan tekstur lembut dan rasa manis yang menyegarkan. Meskipun sering dikaitkan dengan musim panas dan makanan penutup, buah ini menyimpan banyak fakta menarik yang belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Asal-usulnya yang panjang dan kandungan gizinya yang kaya menjadikan peach sebagai salah satu buah unggulan di berbagai negara.
Baca juga:
- Mengapa Petani Modern Beralih ke Polybag dalam Sistem Pertanian Vertikal?
- Mutasi Aneh di Dalam Kelapa Ini Jadi Rezeki Petani
- Timun vs Zucchini, Sayuran Serupa yang Beda Fungsi!
Salah satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui adalah bahwa buah persik sebenarnya berasal dari China dan sudah ditanam sejak lebih dari 2.000 tahun silam. Dalam kebudayaan Tiongkok, peach sering dianggap sebagai simbol umur panjang dan keabadian. Lukisan-lukisan klasik bahkan menggambarkan dewa-dewi memegang buah peach sebagai lambang kemakmuran dan keberuntungan.
Asal-usul buah persik bisa ditelusuri hingga ke China, di mana buah ini telah dibudidayakan sejak zaman kuno, lebih dari 20 abad yang lalu. Kandungan ini membuat buah peach bermanfaat dalam menjaga sistem imun, meningkatkan kesehatan kulit, serta menangkal radikal bebas. Selain itu, serat dalam peach membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Fakta lainnya yang menarik adalah bahwa kulit peach yang berbulu tipis mengandung fitonutrien tinggi yang justru disarankan untuk tidak dikupas saat dikonsumsi. Banyak orang yang memilih mengupasnya karena teksturnya yang berbeda, padahal nutrisi penting terdapat di bagian tersebut. Tak hanya itu, buah persik termasuk rendah kalori, menjadikannya pilihan tepat untuk camilan bernutrisi.
Dengan segala keistimewaannya, peach bukan hanya buah lezat, tetapi juga menyimpan sejarah budaya dan nilai gizi yang tinggi. Mengetahui lebih banyak tentang buah ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi.
Posting Komentar