Cara Jitu Budidaya Jamur Tiram Hasil Melimpah |
Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan. Budidaya jamur tiram mengharuskan ketekunan khusus. Anda harus mengikuti langkah mereka yang sukses agar berhasil di bidang ini. Tidak sekedar numpang lewat, membuang uang, waktu, serta enrgi untuk bisnis baru. Jamur tiram kini semakin populer di Indonesia.
Pasalnya, sudah banyak petani yang membudidayakan jamur yang mirip seperti payung ini. Investasi murah dengan hasil menjanjikan membuat jamur tiram dibuat tempat usaha penting. Beberapa aktor budidaya tidak harus repot membuat bibit sendiri, sebab saat ini bibit jamur tiram telah dikemas berbentuk baglog.
Anda dapat mendapatkannya hampir di seluruh kawasan di Indonesia. Untuk mengawali budidaya jamur tiram, Anda harus punyai bibit jamur tiram yang sudah dikemas dalam baglog. Sarannya, buat pemula tidak disarankan membuat bibit sendiri karena cukup susah. Membeli saja baglog yang telah jadi, lalu bangun sampai menumbuhkan jamur tiram.
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus Anda lewati saat mau membuka budidaya jamur tiram :
Persiapan Kumbung
Kumbung atau orang orang biasanya menyebutnya rumah jamur ialah media untuk perawatan baglog serta pertumbuhan jamur. biasanya Kumbung adalah bangunan yang didalamnya terdapat rak-rak sebagai tempat baglog. Lumbung harus mempunyai kemampuan beradaptasi supaya suhu serta kelembaban selalu terjaga.
Bahan kumbung sendiri berasal dari kayu atau bambu, serta dinding kumbung biasanya berasal dari papan atau gedek serta atapnya berasal dari sirap atau genteng. Sebaiknya jangan menggunakan atau seng atau asbes, karena atap itu bisa mengakibatkan temperatur di dalam kumbung jadi panas. Sesaat untuk lantainya cukup tanah saja, agar nanti bisa menghisap air saat jamur lagi disiram.
Pada kumbung pula sebaiknya terdapat rak berupa kisi-kisi serta dibuat dengan bertingkat. Rak tersebut berguna untuk menyusun baglog. Rangka rak dibuat dari kawyu atau bambu. Peletakan rak pula harus berjajar antar satu rak dengan rak yang lain serta terpisahkan oleh lorong lorong supaya meringankan kita setelah mengerjakan perawatan.
Adapun ruang antar rak tersebut sebaiknya memiliki Ukuran ketinggian paling kecil adalah 40 cm, selain itu tingkat rak dapat dibuat 2 sampai 3 tingkat. Sebaiknya raknya itu mempunyai lebar kurang lebih 40 cm dan panjang untuk setiap rus rack yakni 1 mtr. Dengan demikian ukuran standard itu bisa untuk memuat 70 sampai 80 baglog. Kamu bisa macamkan rack untuk jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Menyediakan Baglog
Baglog termasuk media tanam tempat menaruh bibit jamur tiram. Bahan pokok untuk membuat baglog yaitu serbuk gergaji, lantaran jamur tiram pula tergolong jamur kayu. biasanya baglog dibalut dengan plastik yang bentuknya silinder, kemudian salah satu di antara dua ujungnya tersebut dibuatkan lubang. Dengan ini jamur tiram akan tumbuh keluar melalui lubang itu.
Biasanya mereka para budidaya jamur tiram jika mau memasuki skala besar, maka akan membuat baglog sendiri. Akan tetapi untuk kita yang masih baru awal awal serta cuma punya modal yang belum mencukupi disarankan supaya membeli baglog dari orang lain, maka kita tinggal fokus saja pada usaha budidaya jamur tiram ini. Untuk menyusun baglog dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama peletakan dengan vertikal yaitu lubang baglog dihadapkan ke atas.
BACA JUGA :
Sedang untuk penempatan horizontal, lubang baglog hadapi ke samping. Tentu saja ke-2 cara itu masing masing ada kekurangan dan keunggulannya. Untuk langkah pertama yakni yang horizontal bertambah aman dari terserang siraman air. Kalau disiram terlalu berlebih, air tidak akan masuk baglog. Selain itu, saat musim panen semakin lebih mudah. Namun saat membuatnya akan habiskan beberapa waktu.
Cara Pemeliharaan
Sebelum kita akan menyusun baglognya, alangkah baiknya kita buka cincin & kertas penutup. Lalu kita biarkan kira kira 5 hari. Sesudah itu, baru ujung baglog kita potong supaya mempunyai ruang penyimpanan yang lebih luas. Biarkan dalam 3 hari, serta tidak harus disiram. Kita cukup ke lantainya saja.
Ketika hendak mengerjakan penyiraman, alangkah baiknya kita memakai spray supaya yang keluar adalah kabut air bukannya tetesan air. Makin bagus kabut dari ja,ur maka jamurnya nanti akan tumbuh dengan lebih-lebih baik. Silahkan disiram dalam 2 sampai 3 kali sehari, bergantung pada suhu serta kondisi kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Bukan hanya baglog saja yang kita rawat, kita juga harus kerjakan beberapa perlakuan lainnya seperti penjagaan dan pengaturan hama yang peluang bisa membuat jamur tiram berpenyakit setiap saat. Ada faktor-faktor yang bisa memunculkan hama dan penyakit salah satunya yakni situasi keadaan atau pada tubuh jamur tersebut. Oleh karena itu kita harus rajin rajin dan periodik untuk bersihkan tempat budidaya jamur tersebut, diantaranya dengan menyemprot dengan formalin ke tempat seputar kumbung.
Pemanenan Jamur
Ada beberapa indikator yang dapat kita perhatikan ketika hendak memanen jamur tiram, beberapa diantaranya yaitu permukaan jamur sudah ditutupi secara menyeluruh oleh miselium. jamur sudah mekar serta terlihat membesar. Ujung-ujungnya sudah tampak meruncing, tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih. Yang harus Anda perhatikan adalah apabila masa panen sudah melewati setengah hari, warna jamur tiram berubah jadi kuning kecoklatan serta tudungnya pecah.
Jika sudah begini, jamur akan cepat layu serta tidak akan bertahan lama. harus diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panen pertama ke panen selanjutnya sekitar 2-3 minggu. Normalnya sejak 2 minggu semenjak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuh serta dapat kita memanennya. Apabila perawatan serta penanganan sesuai dengan prosedur kita sudah dapat memanennya sebanyak 5 hingga 8 kali. Baglog yang mempunyai berat berkisar 1 kg dapat memproduksi jamur kira kira sampai 0,7-0,8 kg.
Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!
Posting Komentar