Yuk Lihat Cerita Sukses Peternak Lalat yang Meraup Laba Hingga Jutaan Rupiah

Budidaya Lalat dapat Uang Jutaan

Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan. Lalat sama dengan binatang yang memuakkan dan bawa bakteri jahat atau penyakit. Tetapi binatang yang ini rupanya dapat dikembangbiakkan dan hasilkan beberapa pundi uang lho.

Seperti yang dikerjakan oleh Ismanto, masyarakat Dusun Kaliparan, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Tetapi Ismanto menjelaskan yang dikembangbiakkannya bukan lalat biasa tetapi Black Soldier Fly (BSF) atau lalat tentara hitam.

Tak hanya bahan untuk membantu mengurai sampah organik jadi kompos, larva berikut yang berasal dari lalat tipe berikut dapat digunakan juga sebagai pakan ternak ikan, burung, reptil, unggas, dan sebagainya, itulah ujar Ismanto pada saat di wancarai oleh reporter di tempat tinggalnya.

Pria yang sudah membudidayakan lalat tentara hitam satu tahun paling akhir ini menjelaskan, kandung protein dalam larva lalat tipe ini lumayan tinggi, hingga bagus untuk pakan ternak. Dan untuk hewan ini memiliki kandung proteinnya di antara 40 sampai 50 %" ujar ismanto.

Ismanto akui, gagasan budidaya lalat tentara hitam ini tampil dari kemauannya untuk bikin pakan ternak murah.

Pada awalannya saya dan rekan-rekan sesama peternak ini ingin bagaimana caranya membuat pakan ternak sendiri yang murah. Dikarenakan harga sentrat (pakan ternak jadi atau ekstrak, red) baru-baru ini naik terus, ujar Ismanto sang perternak.

Dia juga belajar ke sama-sama peternak yamg telah terlebih dahulu membudidayakan lalat tentara hitam di Jawa barat. Sesudah oke, dia habiskan dana sejumlah Rp 1 juta untuk mempersiapkan semua kepentingan budidaya.

Anggaran yang dikelurkan untuk membeli larva pertamanya yakni beberapa gr, yang nantinya akan ditetaskan di tempatnya

Proses pembudidayaannya sendiri lumayan sederhana. Lalat tipe ini dikembangbiakkan di lokasi yang disebutkan nursery. Sesudah lalat bertelur, telur-telur itu dipindah ke lokasi yang berlainan untuk proses penetasan.

Sesudah menetas dan berumur 5 hari, larva ditempatkan pada sampah organik. Sesudah 10 hari, karena itu larva itu dapat dipanen. Waktu panen, bisa hasilkan seputar 1 sampai 2 kg larva yang siap jadi pakan ternak

BACA JUGA:

Cara Memasang Paranet yang Benar dan Rapih

Cara Muda Menanam dan Merawat Tanaman Belimbing Madu

Manfaat Mengagumkan dari Buah Pepino, Buah Premium Asli Amerika Selatan

Ismanto akui tidak mendapati kesusahan waktu budidaya lalat bermakna sebab ditemani langsung oleh rekanan sama-sama peternak.

Untuk harga jual, larva lalat tentara hitam biasa ditawarkan dengan harga Rp 7 ribu per kg. Tetapi untuk larva yang dipasarkan online, Ismanto menetapkan harga yang cukup berlainan. Untuk setiap gramnya, larva lalat tentara hitam dipasarkan dengan harga Rp 20 ribu sebab telah terhitung packing.

Untuk pakan, larva bisa digabung dengan bekatul untuk bikin pelet. Perbandingannya di antara 600 gr larva dan 400 g bekatul atau dedak untuk ukuran 1 kg

Kecuali bisa dipanen berbentuk larva, Ismanto akui bisa jual telur larva pada harga Rp 7 ribu pergram. Umumnya setiap hari dapat sampai 70 sampai 90 gr telur. Bahkan juga bisa juga lebih dari 90 gr. Tetapi telurnya ini tidak pasti, bergantung cuaca. Jika lembab ya telurnya banyak, jika panas ya telurnya menyusut

Bahkan juga Ismanto akui marketing telur lalat ini sudah disukai konsumen sampai di luar Lamongan sampai ke negeri seberang. Yang membeli telur ini banyak yang dari jarak jauh, mulai Samarinda, Bima, Malaysia sempat juga. Sebab telurnya ini kita jual di toko online.

Dari budidaya ini, Ismanto juga bisa kantongi keuntungan Rp 4 juta setiap bulannya. Wow, ketarik coba?

Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama